Hitekno.com - Sejak diluncurkan tahun 2009, WhatsApp masih menjadi favorit hingga sekarang.
Kepopuleran ini membuat para pengguna WhatsApp penasaran siapa sosok dibalik pembuat aplikasi ini.
Dia adalah Jan Koum, pria berkebangsaan Ukraina yang dibesarkan di Amerika.
Pria yang berasal dari desa kecil di pinggiran Kota Kiev, Ukraina ini bahkan sempat bekerja di Yahoo sebelum mendirikan WhatsApp.
Berikut fakta-fakta menarik lainnya yang ditemukan Hitekno mengenai Jan Koum, CEO WhatsApp.
1. Belajar Pemrograman dari Buku Bekas
Siapa sangka, Jan Koum mulai mengenal dunia komputer dan pemrograman setelah membaca dari buku-buku bekas di pasar loak.
Bahkan Jan Koum tidak membelinya, ia hanya mampu meminjamnya dan mengembalikan bukunya kembali.
2. Jan Koum Ingin Menyerah Urusi WhatsApp
Sumber foto: brandsynario.com
Tahun 2009 menjadi tahun terberat bagi Jan Koum.
Bahkan ia berfikiran ingin menyerah urusi Whatsaap saat itu.
Namun, pendampingnya Brian Cation menyemangatinya.
Hingga WhatsApp menjadi top 20 aplikasi paling banyak diunduh di App Store setelah dirilis.
3. Jon Koum Tidak Mengeluarkan Iklan untuk Promosi WhatsApp
Jan Koum tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun untuk menarik pengguna WhatsApp.
Bahkan, WhatsApp sendiri tidak memiliki tim marketing untuk menggaet para penggunanya.
Kepopulerannya datang sendiri seiring dengan informasi yang cepat menyebar dari mulut ke mulut.
4. Pernah Bekerja di Toko Kelontong
Jan Koum juga diketahui pernah bekerja di sebuah toko kelontong di Mountain View.
Tidak hanya itu, ia juga merangkap menjadi tukang bersih-bersih di toko kelontong tersebut.
5. Pernah ditolak oleh Facebook
Sumber foto: Business Mens Edition
Siapa yang pernah menyangka, Jan Koum ternyata pernah ditolak ketika melamar Facebook.
Namun, kegagalan tidak pernah membuatnya menyerah.
Setelah sukses mendirikan WhatsApp, Mark Zuckerberg beberapa kali merayu Jan Koum untuk bergabung dengan Facebook.
6. Salah Satu Hacker "w00w00"
Seperti yang dikutip dari situs berbagi quora, diketahui bahwa Jan Koum pernah menjadi salah satu kelompok hacker 'w00w00'.
Dalam kelompok tersebut, ia bertemu dengan Shawn Fanning dan Jordan Ritter yang kini sukses dengan aplikasi Napster.
Aplikasi ini mendapatkan kepopukerannya murni dari kepuasan para pengguna.
7. Membenci Iklan
Sejak awal membangun dan mengembangkan aplikasi WhatsApp, Jan Koum berkomitmen untuk tidak memasukkan iklan.
Menurutnya, memasukkan iklan ke dalam sebuah aplikasi bukan sesuatu yang jelek.
Tapi, Jan Koum tetap berkomitment untuk mementingkan kenyamanan pengguna.
Bahkan di ruang kerjanya, Jan Koum menulis di kertas yang bertuliskan 'No Ads, No Games, No Gimmicks' untuk selalu mengingatkannya pada komitmen yang sudah ia pegang selama ini.
Hitekno/Dinar Surya Oktarini