Hitekno.com - Membaiknya ekonomi serta menguatnya daya beli konsumen di negara maju membuat toko grosir kebanjiran pengunjung. Untuk mengatisipasi adanya desak-desakan, beberapa toko retail besar mempersiapkan tren belanja masa depan.
Dua tahun lagi kita akan kedatangan teknologi 5G dan diprediksi saat itu semua gadget bahkan tempat belanja konvensional akan terhubung dengan internet.
Sebuah era yang akan dinamakan IoT (Internet of Things) tak bisa lagi dihindari. Banyak produsen besar mempersiapkan era yang satu ini, salah satunya adalah Walmart.
Baca Juga: Moto P30 Resmi Diluncurkan, Bawa RAM 6 GB
Dilansir dari Bloomberg, Walmart diketahui telah mengajukan dua buah paten teknologi di U.S. Patent and Trademark Office.
Dua paten tersebut merinci 'virtual show room' dan sistem pengarsipan digital yang akan menghubungkan pembeli dalam headset VR.
Haedset yang digunakan oleh Walmart mencakup headset VR dan sarung tangan yang dilengkapi sensor khusus.
Baca Juga: Baterai iPad Meledak, Pengunjung Apple Store Dievakuasi
Nantinya pelanggan Walmart tak perlu pergi ke toko dan hanya perlu berdiri dari rumah.
Secara digital headset VR (Virtual Reality) akan membawa pelanggan ke ruang virtual tiga dimensi dengan menu khusus.
Menu itu mencakup fitur ''Grab'' untuk mengambil barang di ruang virtual serta fitur pembayaran yang akan disediakan pihak ketiga.
Baca Juga: Seribu Karyawan Google Protes Pembuatan Mesin Pencari Khusus Cina
''Walmart tahu bahwa tokonya terlalu besar dan berat bagi orang-orang,'' kata Zoe Leavitt, seorang analis peneliti paten CB Insights.
Pengarsipan digital merupakan salah satu langkah Walmart untuk masuk ke dalam realitas virtual sehingga menjadi pionir tren belanja masa depan.
Beberapa waktu lalu diketahui perusahaan telah mengakuisisi Spatialand, sebuah startup yang membuat software untuk menciptakan pengalaman virtual-reality.
Baca Juga: Ini 3 Bahaya Bermain Smartphone di Tempat Gelap
Walmart sepertinya akan bersaing sengit dengan Amazon. Perusahaan itu diketahui telah mengakuisisi Whole Foods Market tahun lalu akan membuka toko-toko yang mendukung teknologi digital ''Cahsier-Less''.
Jika sudah diaplikasikan, penggunakan VR akan menjadi lompatan sejarah baru untuk mengawali tren belanja masa depan.