Hitekno.com - Di bawah naungan HMD Global, Nokia nampak kembali serius di pasar smartphone. Kita bisa membaca strategi Nokia untuk berusaha kembali jadi raja.
Perusahaan yang didirikan mantan pegawai Nokia ini nampak sukses menghidupkan kembali nama besar di dunia ponsel ini.
Seperti diketahui, HMD Global membeli kembali bisnis perangkat mobile Nokia dari Microsoft pada 2015 yang lalu.
Baca Juga: HMD Global Bakal Bangkitkan Nokia PureView
Dan keputusan HMD Global banting setir Nokia dari Windows Phone ke Android adalah keputusan yang sangat tepat. Bisa kita lihat, sekarang Windows Phone jalan di tempat.
Nama Nokia sudah kembali dalam jajaran merek smartphone ternama dunia. Kita juga sudah bisa melihat tanda-tanda kebangkitan Nokia untuk kembali jadi raja.
Namun perjalanan merek asal Finlandia ini masih panjang. Terutama di tengah himpitan smartphone Cina yang mulai mendominasi pasar.
Baca Juga: Bikin Keder Merek Lain, Ini 5 Tanda Kebangkitan Nokia
Mari kita telisik beberapa strategi nokia untuk bisa mengulang suksesnya.
1. Bangkitkan kembali line-up ikonik
Seperti dilaporkan sebelumnya, Nokia nampaknya ingin membangkitkan kembali line-up ikonik miliknya. Salah satunya PureView.
Baca Juga: Nokia dan Tencent Kerjasama Mengembangkan 5G
Dengan kembali menggandeng perusahaan lensa ternama asal Jerman, Zeiss, PureView akan jadi smartphone yang berfokus pada kualitas kameranya.
Dengan ini, Nokia bisa bersaing langsung dengan Huawei, Sony, Samsung, dan Apple iPhone. Mereka selama ini dikenal dengan kualitas kameranya untuk mengambil foto dan video.
Itu dari segi kamera smartphone, dari seri featured phone ada 3310 dan 8110. Dua ikon Nokia di masa lalu ini punya fans tersendiri.
Baca Juga: Reinkarnasi Ponsel Lawas Nokia, Kamu Suka yang Mana?
2. Material Premium
Masihkah kita ingat Meme Nokia 3310 yang jadi Palu Thor? Meme ini tepat menggambarkan bagaimana build quality Nokia di masa itu.
Nokia harus bisa mengembalikan kepercayaan konsumen dengan menghadirkan smartphone yang memakai material premium.
Samsung akan menjadi lawan terkuat Nokia untuk masuk dengan produk dengan material premium. Seperti diketahui, flagship Samsung selalu lolos dalam bend test.
Dengan kembalinya kepercayaan konsumen atas built quality Nokia, tidak susah untuk menyaingi Samsung Galaxy.
3. Lengkap dari kelas bawah ke atas
Tidak dipungkiri kesuksesan smartphone Cina berawal dari penjualan produk kelas bawah. Namun mereka perlahan menghadirkan produk kelas atas.
Sebagai contoh Xiaomi, brand ini identik dengan smartphone murah namun memiliki spesifikasi tinggi. Mereka juga punya line-up lengkap dari bawah hingga atas.
Nokia nampaknya juga mengikuti strategi ini. Terlihat mereka punya line-up teratas dengan Nokia 8, di tengah ada Nokia 6 lalu di kelas bawah ada Nokia 2 juga Nokia 1.
Lengkapnya line-up ini akan memberikan pilihan bagi konsumen. Selain itu juga menjangkau lebih banyak konsumen dari beragam kelas.
4. Android One dan Android Go
Banting setir Nokia dari Windows Phone ke Android tidak serta merta cuma ganti sistem operasi. Memakai sistem operasi ini juga mendekatkan Nokia pada Google.
Ditambah lagi Nokia juga membuat Android One dan Android Go, Android murni buatan Google. Kelebihan yang didapatkan dua Android ini adalah dukungan langsung dari Google.
Selain itu juga promosi gratis yang diberikan Google. Google memajang smartphone apa saja yang memakai kedua Android ini di situs Android.
Strategi Nokia memakai Android Go dan Android One, nampaknya akan sukses.
5. Daya Tahan Baterai
Yang tidak boleh dilupakan adalah daya tahan baterai, bukan cuma kapasitasnya. Karena nama Nokia identik dengan baterai yang awet.
Dari zaman featured phone hingga Lumia yang pakai Windows Phone, pengguna Nokia tidak setiap saat mengisi baterai.
Smartphone Nokia ke depannya, harus bisa nyala lebih lama. Sekali mengisi penuh bisa bertahan lebih dari sehari.
Nampaknya Nokia juga menyematkan baterai berkapasitas di atas 3.000 mAh di setiap smartphonenya. Namun kapasitas baterai ini harus ditunjang optimasi hardware dan sistem operasi.
6. Harga
Seperti diketahui, Nokia juga secara resmi hadir di Indonesia. Beberapa smartphonenya sudah bisa didapatkan di pasar lokal baik online maupun offline.
Smartphone Nokia hadir dengan harga yang cukup menarik. Nampak Nokia sedikit menurunkan gengsinya untuk bersaing dengan smartphone Cina.
Nokia 6 nampak dihargai Rp 2,6 jutaan. Harga ini terlihat cukup tinggi untuk smartphone dengan chipset Qualcomm Snapdragon 430.
Harga ini memang bisa setara dengan Oppo dan Vivo yang memakai chipset setara. Namun jadi kalah bersaing jika dibandingkan Xiaomi.
Nampaknya Nokia perlu mempromosikan lebih banyak kelebihan smartphone miliknya di luar spesifikasi.
7. Flagship
Smartphone flagship dibutuhkan untuk membuktikan merek tersebut serius dan memiliki teknologi tinggi.
Flagship juga jadi pembuktian sebuah merek melakukan inovasi terkini. Pembuktian mereka tidak stagnan.
Nokia 8 menjadi pembuktian bagi brand Finlandia ini untuk bersaing dengan produsen lain.
Namun, nampaknya Nokia harus memperbarui flagshipnya. Nokia 8 terlihat cantik namun ketinggalan di banding produsen lainnya.
Nampaknya banyak yang menunggu kehadiran Nokia 9 atau malah Nokia X8. Namun sampai sekarang belum ada kabar kepastiannya.
8. Update Tren
Perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadikan produsen smartphone harus selalu mengikuti tren.
Nampak tren full layar dan poni telah diikuti oleh Nokia. Begitu juga dengan kamera ganda dan sensor fingerprint.
Susah bagi brand yang sedang berada di bawah untuk menjadi trensetter. Begitu juga dengan Nokia saat ini yang tidak sebesar dulu lagi.
Nanti setelah Nokia mulai di jajaran atas produsen smartphone, barulah saatnya mereka jadi trensetter kembali.
9. Kembali ke Pasar Penting
Nama Nokia dulu sangat besar di tiga kawasan, Amerika Utara, Eropa dan Asia. Dan kini Nokia butuh kembali ke pasar tersebut.
Ketiga pasar ini sangatlah penting, bukan hanya demi melebarkan pasar. Tapi karena di sanalah penjualan smartphone terbesar.
Saat ini HMD Global masih memasarkan Nokia di Asia dan Eropa. Namun Nokia nampak sedang bersiap-siap untuk kembali ke pasar Amerika Utara.
Pasar Amerika Utara bisa menjadi pasar yang penting bagi Nokia. Di sinilah banyak fans berat Nokia yang sudah menunggu kembalinya sang raja.
Ditambah, belum banyak smartphone Cina yang mendominasi pasar Amerika Utara. Namun mereka sudah mempersiapkan diri untuk masih ke wilayah ini.
10. Ponsel Klasik
Yang tidak boleh ditinggalkan Nokia adalah ponsel klasik dan featured phone mereka. Karena tidak semua orang membutuhkan smartphone.
Seperti diberitakan Hitekno sebelumnya, persentase penjualan featured terus meningkat. Bahkan persentase peningkatannya lebih tinggi dari smartphone.
Disebutkan, penjualan smartphone meningkat 2 persen pada tahun lalu. Namun secara mengejutkan meningkat hingga 5 persen.
Beberapa studi juga menyebutkan kalau mulai banyak orang yang meninggalkan smartphone untuk kembali ke featured phone.
Studi ini terkait dengan kecanduan pada notifikasi smartphone dan media sosial. Featured phone dapat menjauhkan mereka dari hingar bingar media sosial.
Selain itu, tidak sedikit orang yang menambah ponsel miliknya. Hal ini mungkin tidak asing di Indonesia, namun jarang dilakukan di negara lain.
Studi menunjukkan kalau terjadi peningkatan orang yang memiliki lebih dari satu ponsel. Smartphone sebagai yang utama, dan featured phone hanya digunakan untuk telepon.
Itulah tadi deretan strategi Nokia untuk mengulang suksesnya. Kita tunggu saja seperti apa perkembangan Nokia ke depannya.