Hitekno.com - Di era 90-an dan awal 2000-an, produsen Eropa menguasai pasar ponsel. Namun di era sekarang, adakah smartphone Eropa yang sukses di pasaran?
Dulu memang ada Nokia, Siemens, Alcatel dan Ericsson. Namun sekarang hanya tinggal Nokia saja yang masih terdengar namanya di pasar.
Divisi mobile Alcatel dari Prancis telah dijual ke TCL pada 2005, begitu juga divisi mobile Siemens dari Jerman jadi di tangan BenQ.
Baca Juga: Mitos Smartphone RAM Besar Pasti Ngebut
Kemudian disusul Erricsson dari Swedia yang melepas divisi mobilenya ke Sony pada 2012. Sebelumnya, mereka joint venture dengan nama Sony Ericsson.
Nokia perusahaan Finlandia ini pun melepas bisnis mobile miliknya ke Microsoft pada 2013 untuk Lumia lalu sepenuhnya pada 2014.
Namun pada 2016, HMD Global membeli kembali divisi mobile Nokia. Perusahaan yang didirikan mantan karyawan Nokia ini yang masih memegang mantan raja ponsel sampai saat ini.
Baca Juga: Strategi Nokia untuk Kembali Mengulang Kesuksesannya
Di bawah naungan HMD global Nokia pun kembali ke 10 besar produsen smartphone dunia. Menurut data dari counter point, Nokia mulai kembali ke 10 besar sejak kuartal kedua 2017.
Itu Nokia, lalu bagaimana dengan smartphone Eropa lainnya? Masihkah ada nama-nama lama yang mulai menunjukkan tanda-tanda kembali?
Ternyata tidak, ada nama lama yang nampak kembali. Namun muncul nama-nama baru yang tidak sebelumnya tidak pernah terdengar.
Baca Juga: Bikin Keder Merek Lain, Ini 5 Tanda Kebangkitan Nokia
Setidaknya ada 4 merek smartphone Eropa yang sedang naik daun. Yang keempatnya lebih banyak meramaikan pasar lokal di Eropa. Apa saja smartphone ini?
Berikut ini 4 merek smartphone Eropa yang sedang naik daun namun belum banyak dikenal.
1. Wiko
Baca Juga: 10 Produk Xiaomi Ini Akan Mengubah Rumahmu Jadi Smarthome
Wiko adalah smartphone dari Prancis yang sedang laris manis di negara tersebut. Tidak ada yang istimewa dari Wiko, selain laris manisnya di pasar Prancis.
Smartphone yang ditawarkan Wiko sendiri memang sederhana. Dengan Android stock baik Android Go dan Android One, dengan spesifikasi yang biasa-biasa saja.
Namun keunggulan dari Wiko adalah harganya. Harga yang ditawarkan Wiko mampu bersaing melawan smartphone Cina di pasar lokal sana.
Tidak heran Wiko dapat menempati posisi kedua smartphone terlaris di Prancis.
2. BQ
BQ adalah perusahaan smartphone dari Spanyol yang memang laris manis di negara tersebut. Sama seperti Wiko, BQ juga menjual smartphone yang sangat standar.
Sama-sama mengandalkan Android Stock dan spesifikasi yang sangat standar-standar saja. Namun dihadirkan dengan harga yang bersaing, tidak kalah dari smartphone Cina.
Yang sedikit berbeda, BQ juga menghadirkan smartphone dengan varian sistem operasi seperti Ubuntu dan Cyanogen OS. BQ juga merilis source code kernel mereka ke GitHub.
Tapi tetap saja spesifikasinya biasa-biasa saja. Hal ini untuk mengejar harga murah yang bisa bersaing dengan produsen lainnya.
Di Spanyol, BQ ini sangatlah laris manis bersaing dengan merek besar lainnya. Bahkan menjadi salah satu top smartphone di negara tersebut. Dan menempati posisi ketiga smartphone terlaris di Spanyol.
3. Fairphone
Berbeda dengan Wiko dan BQ, Fairphone dari Belanda ini menawarkan keunikan tersendiri. Fairphone menawarkan smartphone modular yang bisa dibongkar pasang dan diganti komponennya.
Keunikan modular inilah yang membuat Fairphone punya penggemarnya sendiri. Dan seolah-olah tidak ada pesaing lain di pasar tersebut.
Dengan Fairphone 2, kamu bisa membangun sendiri smartphone milikmu. Sayangnya, Fairphone ini punya kendala produksi yang sangat butuh waktu lama.
Fairphone kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar yang besar. Berujung Fairphone 2 menjadi smartphone yang banyak dicari.
Penjualan Fairphone 2 memang tidak besar, namun bukan berarti perusahaan merugi. Karena tidak punya kompetitor, Fairphone dapat menetapkan harga semau mereka.
Selain itu, Fairphone juga menjual komponen smartphone mereka secara terpisah. Karena memang smartphone ini dijual modular.
4. BLLOC
BLLOC juga membuat smartphone untuk pasar yang sangat spesifik. Mereka membuat smartphone yang diklaim dapat mengurangi kecanduan gadget.
Smartphone ini dihadirkan dengan sistem operasi yang dirancang meminimalisir risiko kecanduan gadget. Sehingga banyak yang tertarik akan smartphone ini.
Sama seperti Fairphone, BLLOC juga tidak mempunyai kempetitor di kelasnya. Sehingga mereka bebas menetapkan harga tanpa melihat harga smartphone lain.
Penjualan BLLOC juga tidaklah sebesar smartphone Eropa lainnya. Namun karena harga yang tidak murah, BLLOC mampu menghasilkan keuntungan yang cukup besar.
Itulah tadi 4 smartphone Eropa yang sedang naik daun di pasarnya masing-masing.
Selain itu memang masih ada beberapa nama seperti Wileyfox. Sayangnya, belum sebesar dan selaris keempat smartphone di atas.
Memang keempat smartphone Eropa ini dipasarkan untuk pasar yang sepesifik. Baik secara spesifik untuk regional tertentu, juga untuk spesifik jenis pengguna.
Sehingga tidak heran kalau kita asing dengan nama-nama smartphone Eropa ini. Karena memang tidak mengincar kita sebagai penggunanya.