Hitekno.com - Setelah bertahun-tahun menemani hari-harimu, akhirnya Path mengakhiri layanannya. Selain Path, ternyata masih banyak aplikasi dan media sosial lain yang berguguran.
Path sendiri didirikan pada 2010, dan terus tumbuh berkembang sebagai media sosial. Awalnya banyak yang menggemari Path sebagai media sosial pribadi.
Pengguna bisa berbagi foto, lokasi, informasi buku, dan masih banyak lainnya ke teman-teman dekat. Namun lambat laun mulai ditinggalkan penggunanya.
Baca Juga: Inilah Yahoo Together, Aplikasi Pengganti Yahoo Messenger
Selain Path, berikut ini ada 5 aplikasi dan media sosial lainnya yang ikut berguguran karena kalah saing. Simak, ya!
Yahoo Messenger merupakan pengembangan lebih lanjut dari Yahoo Pager yang dikembangkan pada tahun 1998. Jika kamu merupakan penggemar pesan instan online, kamu harus menganggap Yahoo Messenger sebagai sebuah legenda.
Baca Juga: Ini Jawaban Xiaomi Soal Iklan di Aplikasi
Yahoo Messenger dapat berjalan di lintas platform seperti Window, Mac, Linux, Android, bahkan iOS.
Ketika warnet (warung internet) masih menjamur, aplikasi ini menjadi aplikasi wajib yang harus ada di dalam komputer.
Mulai tahun 2012, semua akun chatroom publik mulai ditutup. Puncaknya pada tanggal 17 Juli 2018 aplikasi ini resmi ditutup.
Baca Juga: Pengguna Keluhkan Iklan di Aplikasi Xiaomi
2. Mxit
Mxit (dikenal dengan Mix it) sangat terkenal pada zamannya terutama bagi kamu anak-anak yang sempat alay generasi 90an. Aplikasi ini mirip dengan Yahoo Messenger yaitu bergerak pada pesan instan yang dapat dikirimkan secara online.
Jika kamu sekarang bangga dengan WhatsApp, kamu harus hormat dengan legenda aplikasi pesan instan yang satu ini.
Baca Juga: Sudah Tutup, Ini 5 Fitur Path yang Legendaris
Terdapat fitur-fitur tua yang membuat generasi 90-an merindukannya. Kamu bisa chat secara random dan berharap bertemu dengan salah satu gebetanmu.
Mxit diluncurkan pada tahun 2015 dan mendukung lintas perangkat seperti feature phone, Android, Blackberry, iPhone, iPad, ponsel Windows, dan tablet.
Sayangnya, pada bulan September 2016 aplikasi ini dimatikan secara total sehingga tak bisa digunakan dalam semua layanannya.
3. Google+
Menyusul Path, media sosial besutan Google ini juga ikut gulung tikar. Diluncurkan 2012 yang lalu, Google+ sempat ramai digunakan di awal peluncurannya.
Sempat digadang-gadang jadi pesaing utama dari Facebook. Namun lamban laun kalah populer dengan Facebook, Twitter, dan Instagram.
Alasan utama penutupan Google+ bukan semata karena sepinya pengguna. Namun terjadinya kebocoran 500 ribu data pengguna.
4. Fiendster
Sebelum Instagram dan Facebook menguasai pasar media sosial, Friendster merupakan media sosial yang cukup melegenda di masanya.
Situs ini sangat populer di Asia Tenggara dan berhasil meraih lebih dari 115 juta pengguna saat mencapai puncak kejayaannya.
Friendster didirikan pada tahun 2002 dan mencapai popularitas tinggi beberapa tahun setelahnya. Mulai tahun 2008 situs ini mulai ditinggalkan oleh penggemarnya. Pengguna Friendster pada tahun 2010 tercatat hanya mencapai 8,2 juta pengguna aktif.
Tahun 2015 penurunan semakin tajam dan di tahun 2018 situs ini benar-benar ditutup.
5. Migme
Awalnya dikenal dengan nama Mig33, lalu berkembang pesat dengan nama Migme. Berawal dari aplikasi chatting, akhirnya berkembang jadi media sosial.
Dirintis sejak 2005 oleh Steven Goh dan Mei Lin Ng, Migme cukup populer di beberapa negara seperti Indonesia, Nepal, India, hingga Afrika.
Bahkan di Afrika, Migme sudah tempat ajang mencari jodoh. Bahkan lebih populer dari Tinder di wilayah tersebut.
Sayangnya Migme mengalami masalah pendanaan yang akhirnya harus menjual layanannya.
Itulah tadi lima aplikasi dan media sosial yang gugur sebelum Path. Mana yang pernah kamu pakai?