Hitekno.com - Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia ( APSI ) mendesak pemerintah untuk menerapkan dan membuat aturan registrasi International Mobile Equipment Identity ( IMEI ). Registrasi IMEI diminta untuk setiap ponsel yang digunakan di Indonesia.
Menurut Ketua APSI Hasan Aula, tidak adanya aturan registrasi IMEI mendorong berkembangnya ponsel ilegal lewat jalur black market (BM).
Konsekuensi dari keberadaan ponsel BM pun tidak main-main karena kerugian bukan hanya ditanggung oleh vendor, namun juga konsumen.
Baca Juga: Sebelum Xiaomi Mi Mix 3, 5 Ponsel Ini Lebih Dulu Pakai Desain Slider
''Kalo barang ilegal ini tidak dicegah, konsekuensinya luar biasa. Harga akan menjadi tidak stabil karena barang tersebut dijual dengan harga murah, karena tidak comply dengan pajak,'' ungkap Hasan Aula di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada Kamis (17/1/2019).
''Kedua adalah kepercayaan konsumen kepada brand juga terganggu. Akhirnya dia bisa beli barang dengan gampang tapi masuknya dengan cara yang tidak jelas. Nantinya garansi ponselnya jadi tidak resmi,'' imbuhnya.
Dari pengamatan APSI, harga ponsel BM di pasaran saat ini memiliki harga 20-30 persen lebih murah ketimbang harga resmi. Sedangkan untuk merek, Xiaomi masih berada di urutan teratas ponsel ilegal yang paling banyak dijual di Indonesia.
Baca Juga: 12 Iklan Nokia Jadul, Desain Unik yang Tak Ada di Ponsel Sekarang
Oleh karena itu, APSI mendesak agar pemerintah segera merealisasikan aturan regulasi IMEI karena aoan berpengaruh pada pendapatan industri ponsel secara keseluruhan.
Selain itu, pemerintah juga akan mendapatkan devisa dari bea pajak yang dikenakan.
''Jadi dari asosiasi ponsel mengharapkan pemerintah untuk benar-benar serius menerapkan IMEI control karena ini akan membantu sekali bagi para pelaku di industri ini,'' tutup Hasan Aula.
Baca Juga: Pacar Sibuk Main Ponsel saat Kencan, Cewek Ini Lakukan Hal Keji
Akankah pemerintah memberlakukan registrasi IMEI untuk semua ponsel di Tanah Air? (Suara.com/Tivan Rahmat)