Hitekno.com - Produsen drone terbesar di Dunia, DJI ology Co Ltd, tengah mengalami kerugian besar. Hal ini karena skandal korupsi karyawannya.
Karyawan perusahaan asal China ini dilaporkan telah melakukan skandal korupsi secara massal.
Seperti yang beritakan Reuters pada Minggu (20/1/2019), kerugian yang dialami perusahaan ditaksir mencapai USD 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun.
Baca Juga: Masa Depan, Drone Dapat Digunakan untuk Misi Penyelamatan
Skandal korupsi besar-besaran ini mulai terungkap saat DJI pusat yang berbasis di Shenzhen, China, melakukan inspeksi untuk pengecekan kualitas (quality control) di tahun 2018.
''DJI tegas mengutuk setiap bentuk korupsi dan telah membuat satgas anti korupsi tingkat tinggi untuk investigasi lebih lanjut dan memperkuat upaya anti korupsi,'' tulis perwakilan DJI.
''Beberapa kasus korupsi ini telah diserahan kepada otoritas dan sebagian karyawan telah diberhentikan,'' imbuhnya.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Ketika Pesawat Ditabrak Drone, Bolong!
Ironisnya, kasus skandal korupsi yang menimpa DJI terlihat sangat terstruktur karena dilakukan secara berjamaah oleh karyawaanya.
Menurut laporan Securities Journal dari China bahkan mencatat sedikitnya ada 40 karyawan DJI yang sedang diselidiki terkait korupsi tersebut.
Sebagai informasi, DJI sendiri mempekerjakan lebih dari 12 ribu karyawan di seluruh dunia sampai akhir tahun 2018.
Baca Juga: Tak Hanya Bisa Terbang, Drone Buatan Disney Bisa Lakukan Hal Ini
Jumlah tersebut juga diperkirakan bakal bertambah lagi hingga lebih dari 14 ribu sampai akhir tahun 2019 ini.
Sementara itu, kasus skandal korupsi karyawan di perusahaan asal China bukan hanya dialami DJI.
Pada awal Januari lalu, perusahaan taksi online Didi Chuxing juga mengumumkan dirumahkannya 80 pegawai mereka karena terbukti terlibat dalam kasus korupsi di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Drone Temukan Penjara 100 Paus, Sangat Miris
Akankah skandal korupsi karyawan ini berimbas pada kelangsungan hidup produsen drone DJI ini? (Suara.com/Tivan Rahmat).