Pendiri Huawei Sebut AS Bodoh Karena Tak Pakai Teknologi 5G Perusahaanya

Gawat, perang dagang China dan Amerika bisa makin memanas.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 24 Januari 2019 | 15:00 WIB
Pendiri Huawei, Ren Zhengfei. (Union Bulletin)

Pendiri Huawei, Ren Zhengfei. (Union Bulletin)

Hitekno.com - Ren Zhengfei, pendiri Huawei ologies baru saja membuat pernyataan yang akan membuat telinga negara Barat terutama Amerika Serikat ''panas''. Bagaimana tidak, ia menyindir negara-negara tersebut sebagai ''bodoh'' apabila tidak menggunakan produknya.

Di dalam wawancara TV pertamanya di CCTV (China Central Television), Zhengfei mengatakan bahwa solusi nirkabel 5G Huawei adalah kelas dunia.

Ia mengklaim bahwa teknologi perusahaannya akan memecahkan masalah yang dihadapi banyak negara Barat dalam koneksi 5G.

Baca Juga: Ditekan AS, Penjualan Smartphone Huawei Malah Tembus 200 Juta Unit

Pria berusia 74 tahun itu juga mengatakan bahwa teknologi 5G milik Huawei dapat memecahkan masalah konektivitas 5G di negara Barat terutama di daerah pedesaan.

''Mereka bodoh dan akan kehilangan uang jika mereka tidak membeli (produk kami)'', kata Ren Zhengfei kepada reporter CCTV.

Ia yakin tentang posisi kompetitif Huawei dalam pengembangan nirkabel dan 5G bila dibandingkan dengan pesaing global mereka.

Baca Juga: Target Pengiriman 250 Juta Smartphone, Huawei Makin Perkasa

Zhengfei jarang berbicara kepada media sejak mendirikan Huawei pada tahun 1987.

Ilustrasi perusahaan Huawei ologies. (Ittenbrechbuehl)
Ilustrasi perusahaan Huawei ologies. (Ittenbrechbuehl)

Kini ia mulai terbuka dengan memulai kampanye hubungan masyarakat untuk membangun kembali citra perusahaan.

Pekan lalu, Zhengfei sudah berbicara dengan setidaknya tiga kelompok wartawan, termasuk dengan media internasional yang mengajukan pertanyaan.

Baca Juga: Layar Huawei P30 Pro Terungkap, Begini Desainnya

Ia mengaku ''dipaksa'' untuk melakukannya oleh tim humas Huawei agar menyetujui wawancara.

Itu ia lakukan karena perusahaan ''dalam tahap transisi'' menyikapi gelombang serang yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

Seperti yang telah diketahui, negara-negara Barat terutama AS melarang produk dan infrastruktur Huawei terutama teknologi 5G-nya untuk digunakan di negara tersebut.

Baca Juga: Blokir Huawei, Jepang Pilih Nokia dan Ericsson

Dikutip dari SCMP, Inggris, Jerman, Australia, Selandia Baru dan Kanada mengikuti jejak Amerika Serikat untuk melarang produk Huawei.

Sumber: Neowin
Ilustrasi teknologi 5G. (Neowin)

Menyikapi krisis tersebut, pendiri Huawei itu menyatakan akan fokus pada negara-negara yang ingin membeli produk mereka.

Namun terlepas dari tekanan besar itu, Huawei mengatakan bahwa mereka ''pasti akan menjual produknya'' sekalipun jika mereka menolaknya.

Huawei mengatakan demikian karena mereka termasuk perusahaan pasar dan termasuk ''customer-centric''.

Terkait dengan 180 ribu karyawan yang dimiliki oleh Huawei, Zhengfei menjelaskan bahwa perusahaannya ''bengkak'' atau kelebihan pegawai.

Untuk menghadapi krisis tersebut, pendiri Huawei akan mencoba melakukan reformasi untuk meningkatkan tingkat efisiensi perusahaan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Salah satu keunggulan smartphone di tahun depan, tidak hanya kecanggihannya tapi juga bezelnya yang tipis....

gadget | 11:40 WIB

Beredar sebuah gambar yang diduga menggambarkan Redmi Turbo 4 yang akan datang telah bocor di China....

gadget | 10:29 WIB

Samsung Galaxy Watch Ultra adalah wearables idaman buat mereka yang suka bertualang hingga merasakan adrenalin tinggi sa...

gadget | 09:25 WIB

Realme berhasil mengukir catatan sejarah baru di Indonesia lewat realme C75. Sebab HP Realme itu berhasil memecahkan rek...

gadget | 20:13 WIB

POCO M7 Pro 5G siap meluncur minggu depan, terungkap prosesor yang akan digunakan....

gadget | 12:50 WIB