Hitekno.com - Kabar mengenai LG merugi terus menghiasi pemberitaan selama beberapa kuartal terakhir. Namun tak patah semangat, LG mengonfirmasi bahwa mereka masih tetap meluncurkan smartrphone baru.
Raksasa manufaktur Korea Selatan, LG, diketahui telah menderita kerugian secara ''konsisten'' di industri smartphone dalam beberapa tahun.
Menurut laporan keuangan terbaru, LG Mobile ternyata telah menderita kerugian selama 15 kuartal berturut-turut.
Baca Juga: Google Doodle untuk Rayakan Imlek Punya Fitur Tersembunyi
Kemunduran ini telah memaksa perusahaan untuk keluar dari pasar smartphone China.
Bahkan baru-baru ini tersebar rumor yang menyatakan LG juga akan hengkang dari Filipina.
Meskipun mengalami kerugian, perusahaan tidak menyerah pada bisnis smartphone miliknya.
Baca Juga: Android Pie Beta Hadir di Asus Zenfone Max Pro M2, Ini Syaratnya
CEO LG Electronics, Qiao Yujin, mengatakan bahwa meskipun divisi seluler LG mengalami kerugian, mereka tidak akan menyerah.
Dia menjelaskan bahwa smartphone akan memainkan peran penting dalam ekosistem IoT LG sehingga perusahaan tetap berkomitmen mempertahankannya.
''Portofolio bisnis LG meliputi mobil dan peralatan rumah tangga, yang keduanya terkait dengan smartphone, jadi kami belum mempertimbangkan untuk keluar dari bisnis smartphone,'' kata Yujin dikuti dari Gizchina.
Baca Juga: MWC 2019 Jadi Ajang LG Pamer Smartphone Seri G dan V
Ia juga menjelaskan bahwa LG Mobile berada di tahun kedua restrukturisasi bisnis smartphone.
Aktivitas restrukturisasi akan berlanjut hingga tahun depan.
Hal itu bukan berarti bahwa jumlah karyawan divisi ponsel LG akan dirampingkan, namun LG diketahui memiliki strategi lain.
Baca Juga: Bocoran Penampakan LG G8, Gunakan Snapdragon 855 dan Poni
Mereka akan membangun sistem yang efisien dan LG bekerja keras untuk membangun kepercayaan konsumen.
Tak hanya itu, bahkan mereka diketahui bersiap untuk meluncurkan smartphone baru.
Pada tahun 2016 kerugian divisi ponsel LG dikabarkan mencapai 1,1 miliar dolar AS atau Rp 15,3 triliun.
Setahun setelahnya, tepatnya pada tahun 2017, mereka juga merugi sebesar 644 juta dolar AS atau Rp 899 triliun .
Sementara tahun 2018 lalu, LG merugi secara konsisten hingga 440 juta dolar AS atau Rp 6,1 triliun.
Meski LG merugi, keputusan mereka untuk tidak menyerah dan meminimalisir perampingan karyawan patut diapresiasi.