Hitekno.com - Pada 3 April 1973, karyawan Motorola, Martin Bell, melakukan panggilan menggunakan telepon seluler pertama kali di dunia. Meski berpuluh tahun setelah itu ponsel dan smartphone berkembang pesat, masih banyak orang yang tidak mempunyai smartphone.
Hampir 50 tahun setelah panggilan seluler pertama di dunia, lebih dari 5 miliar orang telah terhubung berkat internet di ponsel fitur atau smartphone.
Meski perkembangan jaringan internet semakin berkembang, negara-negara maju masih merupakan penyumbang terbesar kepemilikan smartphone.
Baca Juga: Pantang Menyerah, Ini Alasan Advan Bertahan di Pasar Smartphone Indonesia
Sementara di negara berkembang, ketimpangan ekonomi menjadi jurang besar kepemilikan smartphone.
Di Korea Selatan, 95 persen orang dewasa memiliki smartphone dan 5 persen sisanya merupakan ponsel biasa atau ponsel fitur.
Sebaliknya, 75 persen orang dewasa di India tidak memiliki smartphone, walaupun 40 persen di antaranya memiliki ponsel fitur.
Baca Juga: Video Unboxing Advan S6 Plus, Smartphone Lokal Harga Terjangkau
Dalam survei data yang dilakukan oleh Pew Research Center, Korea Selatan adalah pemimpin dunia dalam kepemilikan smartphone.
Itu adalah satu-satunya negara di mana 100 persen populasi orang dewasa memiliki ponsel (baik smartphone maupun ponsel fitur).
Hal serupa terjadi di negara seperti Israel, Belanda, dan Swedia meski dengan porsi selisih sedikit.
Baca Juga: Keren Banget, Inilah Wujud Smartphone Lipat Huawei Mate X
Di negara tersebut 85 persen memiliki smartphone dan hanya 2 persen yang tidak memiliki ponsel sama sekali.
Kanada merupakan pengecualian di antara negara-negara maju lainnya. Seperempat dari populasi Kanada tidak memiliki ponsel sama sekali.
Di Jepang lebih mengejutkan lagi, mengingat mereka terobsesi dengan pengembangan infrastruktur dan teknologi tingkat tinggi.
Baca Juga: YouTube Rilis 19 Smartphone Terbaik untuk Nonton Video
Dikutip dari situs World Economic Forum, Jepang memiliki tingkat kepemilikan smartphone cukup rendah di antara negara maju, yaitu 66 persen.
Tiga negara berkembang yang masuk sebagai negara dengan kepemilikan smartphone pada orang dewasa terendah ditempati oleh India, Nigeria, dan Indonesia.
Khusus untuk Indonesia, 29 persen warga dewasanya tidak memiliki ponsel sama sekali.
Sementara 28 persen memiliki ponsel, namun hanya ponsel biasa atau ponsel fitur (bukan smartphone).
Itu berarti jumlah orang dewasa yang tidak memiliki smartphone di Indonesia berdasarkan Pew Research Center sebesar 57 persen.
Itu menunjukkan ketimpangan ekonomi yang cukup besar di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Orang dewasa berusia kurang dari 35 tahun dan memiliki penghasilan lebih tinggi memiliki kecenderungan kepemilikan smartphone yang lebih tinggi.
Sementara orang berusia di atas 50 tahun lebih memilih ponsel fitur atau tidak memiliki ponsel sama sekali.
Atas masih banyaknya warga dewasa yang tidak punya smartphone, pemerataan teknologi dan akses internet harus diperkuat terutama di negara berkembang.