Hitekno.com - Pada bulan April 2019 ini seorang dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Umum di Taiwan berbagi studi kasus yang melibatkan pasien termuda yang pernah dirawat dan didiagnosis menderita rabun jauh.
Bocah tersebut baru menginjak usia yang sangat dini yaitu empat tahun dan sudah menderita rabun jauh.
Seperti yang dilaporkan China Press, kedua orang tuanya sama-sama bekerja dan tak memiliki waktu untuk merawat anak mereka.
Baca Juga: Polisi Jepang Kembangkan Aplikasi Digi Police untuk Tangkal Kejahatan
Karena hal tersebut membuat anaknya dirawat oleh kakek dan neneknya dan mengambil alih tanggung jawab orang tuanya untuk menjaganya.
Tak berbeda dari anak lainnya, bocah ini aktif dan terus menerus membutuhkan perhatian dari kakek dan neneknya.
Namun untuk membuatnya diam, ia diberi smartphone untuk dimainkan setiap hari selama yang dia inginkan.
Baca Juga: Ngeluh Kehabisan Tiket Avengers: Endgame, Gadis Cantik Ini Dibully Netizen
Akibatnya ia akhirnya menonton video dan bermain game di smartphone di sebagaian besar waktunya.
Hingga suatu hari, bocah tersebut pulang ke rumah bersama orang tuanya dan mulai mengeluh tentang bagaimana pandangannya menjadi buram.
Setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit, ia didiagnosis menderita rabun jauh yang cukup parah.
Baca Juga: CEO Realme Ungkap Rencana Garap Ponsel Layar Lipat
Dokter yang menangani kasus tersebut memperingatkan para orang tua bahwa melihat layar ponsel dalam jarak dekat tidak hanya akan menyebabkan rabun dekat, tetapi sinar biru juga akan mempercepat degenarasi makula.
Degenarasi makula merupakan kondisi yang tidak dapat dibalikkan dan umumnya terjadi pada usia lanjut usia yang menyebabkan kehilangan pengelihatan parah.
Jadi memang tidak seharusnya anak-anak memegang layar ponsel dalam jangka waktu yang lama dan setiap hari.
Baca Juga: UMKM Memiliki Peluang Besar Memasuki Industri 4.0