Hitekno.com - Lelang karya seni mungkin dirasa terlalu biasa. Bagaimana dengan lelang laptop berisi virus paling mematikan di dunia? Tentu bukan hal biasa. Namun, laptop ini baru saja dijual dan laku seharga Rp 18 miliar lho.
The Persistence of Chaos adalah nama laptop karya seniman internet Guo O Dong. Bukan laptop biasa, The Persistence of Chaos ini berisi enam virus paling mematikan di dunia.
Seniman Guo O Dong meyakinkan kepada siapa saja yang tertarik mencoba laptop ini bahwa The Persistence of Chaos sangat aman, selama tidak terhubung ke Wi-Fi atau colokan USB.
Baca Juga: Apakah Gamer Bau? Sampai Microsoft Hadirkan Parfum Xbox
Dilansir dari The Verge, Guo O Dong menjelaskan bahwa niatnya menciptakan laptop ini adalah untuk membuat bentuk fisik dari sesuatu yang abstrak. Abstrak ini rupanya berasal dari dunia digital yang berbahaya.
Guo O Dong dengan The Persistence of Chaos paham betul bahwa virus dari dunia digital sangat berbahaya dan mempengaruhi jaringan listrik hingga infrastruktur publik yang dapat menimbulkan kerusakan langsung yang cukup parah.
Enam virus paling mematikan di dunia ini di tempatkan pada laptop Samsung NC10 berkapasitas 14 GB dan memiliki ukuran 10,2 inci. Laptop Samsung NC10 ini dijual pertama kali pada tahun 2008 dan menjalankan sistem operasi Microsoft Windows XP.
Baca Juga: Dianggap Mengganggu, Xiaomi Mulai Benahi Iklan di MIUI
Laptop berisi virus paling mematikan di dunia bernama The Persistence of Chaos ini terjual dengan harga 1,3 juta dolar AS atau setara dengan Rp 18,5 miliar.
Deretan virus paling mematikan di dunia yang secara sengaja ada di The Persistence of Chaos ini antara lain, virus 'I LOVE YOU' dari tahun 2000, 'Sobig' dari tahun 2003, 'MyDoom' dari tahun 2004, 'DarkTequila' dari tahun 2013, 'BlackEnergy' tahun 2015, dan yang paling terkenal adalah 'WannaCry' yang sempat membuat heboh pada tahun 2017 lalu.
Virus 'WannaCry' sendiri sempat membuat heboh pada tahun 2017 karena menyerang seluruh rumah sakit dan pabrik-pabrik di seluruh dunia. Serta dituding digunakan oleh agen intelijen.
Baca Juga: Menyusul Lainnya, Facebook Putuskan Hubungan dengan Huawei
Bersamaan dengan The Persistence of Chaos, Guo O Dong mengingat bagaimana serangan virus menghantam Kota Baltimore. Virus-virus berbahaya ini sempat mengancam sistem pemerintah hingga mempengaruhi penjualan tanah dan tagihan air.
Lebih lanjut, Guo O Dong menekankan untuk si pembeli laptop dengan virus mematikan di dunia ini untuk tidak menggunakan The Persistence of Chaos untuk hal-hal yang berbahaya, namun hanya untuk penelitian. Hal ini mengingat enam virus dalam The Persistence of Chaos ini masih aktif dan sangat berbahaya.
Hingga artikel ini dibuat,Guo O Dong sama sekali tidak membocorkan identitas pembeli laptop berisi virus paling mematikan di dunia bernama The Persistence of Chaos ini.
Baca Juga: Lebih Mahal dari Motor Ninja 250, Ini Kelebihan Layar Apple Pro Display XDR