Hitekno.com - Aplikasi Media sosial Facebook mematuhi aturan Pemerintah Amerika Serikat untuk tak lagi izinkan aplikasinya berada dalam ponsel terbaru besutan Huawei.
Seperti yang sudah diketahui, Presiden AS Donald Trump memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam Negeri Paman Sam, sehingga vendor asal China mendapatkan kesulitan akses pre instal untuk aplikasi yang berada di bawah naungan Facebook, yaitu WhatsApp, Instagram, dan Facebook itu sendiri.
Artinya, aplikasi bawaan ponsel Huawei terbaru tidak akan langsung terinstal Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Meski begitu, pengguna masih bisa memasangnya dengan mengunduhnya secara manual di toko aplikasi.
Baca Juga: EA Umumkan Trio Game Indie Baru yang Menarik di E3 2019
Aturan ini tentunya berbeda dengan keputusan Google yang secara permanen memutus akses untuk seluruh layanannya kepada produk-produk Huawei.
Meski begitu, keputusan ini hanya berlaku bagi ponsel keluaran terbaru dan tidak termasuk ponsel yang sudah dijual, sedang dalam masa penjualan, atau stok yang sudah diproduksi sebelumnya.
"Dear komunitas Huawei, kami ingin mengklarifikasi situasi terkini soal aplikasi," tulis Huawei Inggris via Twitter.
Baca Juga: Parodi Sistem Kasta dalam Keluarga Ini Kocak Banget, Kamu Mengalaminya?
"Untuk semua perangkat yang telah dijual, sedang dalam penjualan atau stok, aplikasi semacam Facebook, WhatsApp dan Instagram bisa dipakai atau di-download secara normal," lanjutnya.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa beberapa perusahaan teknologi AS mulai memprotes keputusan Trump dalam memberikan perlakuan kepada Huawei.
Google misalnya, mereka mulai berani bersuara kepada pemerintah AS untuk merevisi keputusannya itu. Menurut Google, pemerintah AS seharusnya bisa memberikan teknologi kepada Huawei untuk menjaga keamanan nasional AS.
Baca Juga: Bisa Meletus Seperti di Pompeii, Gunung Berapi Ini "Terbangun" Lagi
Seandainya aturan embargo pemerintah AS untuk Huawei terus berlanjut, Google mengkhawatirkan jika Huawei justru akan lebih berbahaya jika mereka menggunakan sistem operasi buatan sendiri.(Suara.com/Tivan Rahmat)