Hitekno.com - Microsoft sempat menghilangkan laptop Huawei dari toko online mereka di Amerika Serikat (AS). Hal ini diduga keras karena pemerintah AS kebijakan banned kepada Huawei.
Setelah sempat hilang beberapa minggu, tiba-tiba laptop Huawei kembali muncul di Microsoft Store. Dengan kata lain, Microsoft kembali menjual produk ini di AS.
Seperti diketahui, Huawei tidak hanya memproduksi smartphone. Ada pula perangkat teknologi seperti laptop Huawei Matebook X Pro.
Baca Juga: Ini Alasan Negara Asia Memilih Abaikan Seruan AS untuk Boikot Huawei
Laptop Huawei Matebook X Pro mendapatkan sambutan yang postif. Bahkan review di Microsoft Store pun didominasi postif dan banyak yang menginginkannya.
Huawei Matebook X Pro sendiri disebut-sebut sebagai kloningan Macbook dengan sistem operasi Windows 10, bukan MAC OS milik Apple.
Laptop Huawei ini mengusung desain tipis namun berisi hardware dengan spesifikasi tinggi. Body Huawei Matebook X Pro juga berbahan logam.
Baca Juga: Tak Mau Bergantung ke Google Play Store, Ini Langkah yang Diambil Huawei
Harga laptop Huawei Matebook X Pro ini dimulai dari 1.199 dolar as atau sekitar Rp 17 jutaan untuk versi Core i5. Sedangkan versi Core i7 seharga 1.499 dolar AS atau setara Rp 21 jutaan.
Yang disayangkan jika pemerintah AS memberlakukan banned kepada HUawei, Microsoft harus menghentikan kerja sama dengan perusahaan asal China ini.
Tidak lain, Microsoft dilarang menjual sistem operasi Windows 10 ke Huawei. Apalagi menjual laptop Huawei ini ke pasar AS.
Baca Juga: Abaikan AS, Huawei dapat Kontrak Bangun Jaringan 5G di Rusia
Namun nyatanya, laptop Huawei Matebook X Pro ini malah kembali ke Microsoft Store. Apakah perusahaan ini membangkang dari peraturan pemerintah AS?
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa perusahaan melobi pemerintah AS untuk mencopot larangan Huawei ini. Dari Google, Intel, hingga Qualcomm meminta pemerintah AS mengkaji ulang.
Kini nampak Microsoft Store kembali menjual laptop Huawei Matebook X Pro ke pasar AS. Apakah Microsoft mengikuti Google dan Intel?
Baca Juga: China Ajak Balas AS Lewat Apple, Ini Jawaban Mengejutkan Bos Huawei