Hitekno.com - Drama perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang berimbas ke Huawei nampaknya tidak semudah itu selesai. Karena Departemen Perdagangan AS masih memberlakukan blacklist ke Huawei.
Sebelumnya pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 di Jepang mengindikasikan berakhirnya drama Huawei ini.
Donald Trump mengatakan perusaha AS bakal diperbolehkan jualan produk untuk Huawei. Ia mengungkap mendapat banyak permintaan dari perusahaan AS untuk berjualan ke Huawei.
Baca Juga: Trump Sebut Boleh Kerja Sama dengan Huawei, Tapi Pemerintah AS Berkata Lain
Namun situasi di dalam negeri AS sendiri belum sepenuhnya cair. Karena Departemen Perdagangan AS masih belum mau mengeluarkan Huawei dari blacklist.
Mengutip dari runch, Sekretaris Departemen Perdagangan AS, Wilbur Ross mengadakan konferensi pers menjelaskan situasi saat ini.
Menurut yang diungkapkan Wilbur Ross, perusahaan AS diperbolehkan mengajukan izin untuk menjual produknya ke Huawei dengan syarat.
Baca Juga: Mengejutkan, Trump akan Izinkan Huawei Kerja Sama dengan Perusahaan AS Lagi
Yaitu perusahaan harus menunjukkan kalau teknologi yang mereka jual ke Huawei tidak membahayakan bagi keamanan nasional AS.
Meski begitu, ia mengungkapkan kalau Huawei masih masuk dalam blacklist mereka. Sehingga Departemen Perdagangan AS akan memeriksa lisensi atau produk yang dijual ke Huawei.
Jika lisensi atau produk tersebut dianggap membahayakan keamanan nasional AS, pastinya pengajuan izin dagang ke Huawei ini akan dilarang.
Baca Juga: Ini Alasan Negara Asia Memilih Abaikan Seruan AS untuk Boikot Huawei
Seperti diberitakan sebelumnya, Donald Trump telah menandatangi kebijakan untuk memasukkan perusahaan yang dianggap berbahaya bagi keamanan nasional AS.
Dalam kebijakan yang diterbitkan Mei 2019 ini, mengatur pelarangan perusahaan AS untuk bekerja sama dan menjual produk kepada perusahaan yang masuk ke blacklist, termasuk Huawei dan ZTE.
Perusahaan chip asal AS seperti Intel, Qualcomm, Micron tak bisa menjual produknya ke Huawei. Tak terkecuali Google tak bisa memberikan dukungan Android pada Huawei juga.
Baca Juga: Sedih, Target Huawei Jadi Produsen Smartphone Nomor 1 Dunia Harus Tertunda
Seperti apa perkembangan drama Huawei dengan Departemen Perdagangan AS nantinya? Apakah segera mereda, atau makin membingungkan saja?