Hitekno.com - Pada hari Kamis (08/09/2019), Huawei mengumumkan blueprint Global Industry Vision yang membeberkan hasil riset dan strategi perusahaan tersebut hingga tahun 2025. Banyak hal yang dibeberkan oleh Huawei termasuk prediksi cakupan 5G secara global.
Huawei membahas beberapa hal termasuk tren robotika, ekonomi simbiosis, kolaborasi manusia-mesin dan cakupan 5G.
Raksasa teknologi asal China itu memperkirakan bahwa pelanggan AR/VR global akan mencapai 337 juta pada tahun 2025.
Baca Juga: Warga Korea Selatan Berbondong-bondong Pindah ke Jaringan 5G
Sementara perusahaan yang akan mengadopsi teknologi AR/VR akan tumbuh hingga 10 persen.
Mereka juga memprediksi bahwa pada tahun 2025, jangkauan jaringan 5G global akan mencapai 58 persen.
Pada saat itu, konvergensi teknologi 5G, 4K +, VR, AR, dan AI tidak hanya membuat orang membawa orang kepada pengalaman teknologi baru, namun diklaim dapat meningkatkan produktivitas kerja industri secara vertikal.
Baca Juga: Bocoran iQOO Plus 5G, Bawa Fitur Fast Charging 44 W
Tim riset dari Huawei juga menjelaskan bahwa pada tahun 2025, jumlah pengguna internet di seluruh dunia akan mencapai 6,2 miliar orang.
Itu membuat lonjakan sejumlah besar data sehingga membantu perusahaan mendeteksi pasar.
Mereka bisa menyediakan produk dan layanan yang dipersonalisasi berdasarkan minat atau kepribadian orang berdasarkan data yang ada.
Baca Juga: Beda Jaringan 5G vs 4G di Smartphone Huawei, Ngebut Banget
Dikutip dari Gizmochina, Global Industry Vision pada Huawei memprediksi bahwa akan ada 103 robot industri per 10 ribu karyawan di tahun 2025.
Pada tahun itu, 97 persen perusahaan skala global akan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI).
Tahun 2025 juga merupakan tahun di mana jumlah smartphone global akan melonjak menjadi 6,1 miliar unit.
Baca Juga: Tak Peduli Tekanan AS, Huawei Kebanjiran Kontrak Jaringan 5G
Mereka juga memprediksi bahwa 15 persen kendaraan akan menerapkan teknologi Cellular Vehicle-to-Everything yang memungkinkan smartphone terintegrasi dengan kendaraan pribadi.
Pada tahun 2025, ketika cakupan 5G mulai meluas, semua hal terkait dengan respon darurat, infrastruktur, kendaraan, dan keterhubungan orang akan disertai dengan kecerdasan buatan (AI).