Hitekno.com - Pada Oktober nanti Huawei mengatakan akan meuluncurkan aplikasi peta digital buatannya sendiri setelah pemerintah Amerika Serikat melarang raksasa teknologi asal China tersebut menggunakan Google Maps pada smartphone yang diproduksinya.
Diwartakan China Daily pekan ini, aplikasi peta bernama Map Kit itu akan mencakup 150 negara di dunia. Saat ini aplikasi peta tersebut belum dirancang untuk untuk digunakan oleh konsumen.
Meski demikian Huawei mengundang pengembang peranti lunak untuk menciptakan aplikasi-aplikasi untuk memanfaatkan peta digitalnya tersebut.
Baca Juga: Platform Baru Google ''Assignments'' Akan Bantu Siswa Memeriksa Plagiat
Saat ini perusahaan internet raksasa Rusia, Yandex dan perusahaan digital Amerika Serikat, Booking Holdings telah bermitra dengan Huawei untuk mengembangkan Map Kit.
Kabarnya Map Kit akan tersedia dalam 40 bahasa. Sama seperti Google Maps, ia akan menyediakan informasi kondisi lalu lintas dan bahkan bisa memberi tahu pengguna ketika ada mobil yang berpindah lajur - fitur yang sangat penting dalam pengembangan mobil nirawak.
Sejak Mei lalu AS Huawei dalam daftar hitam dan melarang perusahaan-perusahaannya berhubungan dengan produsen ponsel terbesar kedua di dunia tersebut.
Baca Juga: Komentari Gaya Rambut Baru Agnez Mo, Jenny Jusuf Disindir Netizen
Akibat kebijakan AS itu, Huawei kesulitan mengakses Google dan teknologi turunannya termasuk sistem operasi Android, Gmail, dan Google Maps. Padahal Huawei sejauh ini masih mengandalkan Android sebagai sistem operasi ponsel-ponselnya di dunia.
Akhir pekan lalu Huawei meluncurkan sistem operasi Harmony OS yang diyakini akan menjadi alternatif bagi Android.(Suara.com/Liberty Jemadu)
Baca Juga: Santuy Abis, Cara Berkendara Pemotor Ini Bikin Netizen Was-Was