Hitekno.com - Gadget jadul biasanya tetap disimpan di rumah oleh sebagian orang karena mempunyai kenangan tersendiri. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa mengoleksi gadget jadul bisa mengancam produksi perangkat elektronik seperti tablet, laptop, smartphone, dan smart TV di masa depan.
Jika kamu memerhatikan orang terdekat sekitar keluargamu, mungkin salah satu dari mereka masih ada yang menyimpan ponsel jadul Sony, Nokia, Siemens atau LG.
Bahkan mereka atau mungkin juga kamu masih menyimpan laptop jadul bermerek HP atau Dell.
Baca Juga: Sambut Edisi Musim Gugur, Supreme Rilis Ponsel Bergaya Hypebeast
Sebagian orang lainnya memilih tetap menyimpan iPhone lama sebagai cadangan atau karena perangkat mempunyai kenangan tersendiri.
Sebuah penelitian di Inggris menyebutkan bahwa mengoleksi gadget jadul bisa membahayakan perkembangan teknologi terutama terkait produksi perangkat elektronik di masa depan.
Sebanyak 40 juta gadget jadul diperkirakan telah "ditimbun" di seluruh Inggris sebagai akibat dari hobi koleksi tadi.
Baca Juga: Suhu Panas Ekstrem, Ponsel Wanita Ini Meledak di Dalam Mobil
Dikutip dari Metro, sebuah survei yang dilakukan oleh Royal Society of Chemistry (RSC), berhasil mengungkapkan kebiasaan lebih dari 2 ribu orang terkait gadget jadul mereka.
Sebanyak 45 persen dari objek penelitian mengatakan bahwa mereka memiliki sebanyak lima perangkat yang tidak digunakan.
Perangkat jadul yang paling umum adalah ponsel dan laptop tua.
Baca Juga: Sebelum Xiaomi Mi Mix 3, 5 Ponsel Ini Lebih Dulu Pakai Desain Slider
RSC mengatakan bahwa hal yang dilakukan tersebut menciptakan tumpukan teknologi lama yang mengandung bahan-bahan berharga di dunia yang cepat habis.
Hal-hal seperti indium, galium dan perak semuanya digunakan dalam pembuatan perangkat elektronik.
Jika tren itu berlanjut, maka pasokan alami dari bahan-bahan tersebut akan hilang dalam 100 tahun ke depan.
Baca Juga: Ponsel Slider Nokia E7 Akan Bangkit Lagi, Tapi Dari Brand Lain
RSC juga juga menjelaskan bahwa selama masa hidup seseorang di Inggris, maka orang itu akan menghasilkan tiga ton limbah elektronik.
Diperlukan tindakan yang cepat antara pemerintah, produsen, pengecer serta konsumen untuk menanggulangi hal tersebut.
Daur ulang yang terintegrasi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa produksi perangkat elektronik akan tetap aman dalam lebih dari 100 tahun ke depan.
Hobi mengoleksi gadget jadul termasuk ponsel lama bisa menghambat perkembangan produksi perangkat elektronik terbaru di masa depan.