Hitekno.com - Huawei masih bermasalah dengan pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait pemakaian teknologi. Termasuk dengan teknologi 5G yang sedang ramai.
Karena kena banned atau pelarangan di AS, Huawei hendak melebarkan pasar di Eropa. Bahkan diduga perusahaan asal China ini hendak menjual aset teknologi 5G ke Eropa.
Hal ini disampaikan CEO Huawei Ren Zhengfei dalam sebuah wawancara. Meski sudah memiliki target pasar di luar Asia, namun ia belum menentukan perusahaan dan negara mana saja yang akan dituju.
Baca Juga: Sesumbar, Bos Huawei Klaim HongMeng Lebih Kencang dari Android dan MacOS
Terkait penjualan aset teknologi 5G, Huawei memberikan kebebasan kepada pembelinya untuk memodifikasi elemen penting dan memblokir akses ke produk sesuka hati konsumen.
"Adapun Huawei akan memberikan akses penuh ke portfolio lisensi 5G milik kami, beserta kode, blueprint dan keahlian produksi kami," terang Zhengfei seperti dilansir dari Economist, Minggu (15/9/2019).
Namun sejauh ini, belum diketahui kisaran harga yang ditawarkan Huawei untuk bisnis teknologi 5G miliknya karena opsi ini masih dalam tahap pertimbangan, bukan keputusan akhir.
Baca Juga: Bos Huawei: Teknologi 5G Kami Lebih Mahal dari Nokia dan Ericsson, Tapi..
Terkait munculnya opsi untuk menjual aset teknologi 5G, Huawei berterus terang bahwa rencana ini berhubungan dengan pelarangan masuknya teknologi Huawei oleh Amerika Serikat, sehingga mereka menyasar pasar Eropa.
Sebagai informasi, jaringan 5G yang dihadirkan Huawei memiliki performa yang cukup bagus diantara kompetitor lainnya.
Seperti apa nantinya perkembangan teknologi 5G Huawei ketika dijual ke Eropa? (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Baca Juga: Susul AS, Badan Intelijen Inggris Curigai Teknologi 5G Huawei