Hitekno.com - Sosok penting di belakang perusahaan besar Alibaba, Jack Ma akhirnya memutuskan waktu pensiunnya dan mundur dari perusahaan yang telah membeesarkan namanya.
Keputusan Jack Ma untuk pensiun sebenarnya sudah diumumkan setahun lalu. Namun pada Selasa (10/9/2019), Jack Ma akhirnya resmi mundur dari posisinya sebagai chairman Alibaba.
Jack Ma juga telah menyerahkan jabatannya kepada Daniel Zhang, yang sebelumnya telah menduduki jabatan sebagai direktur eksekutif atau CEO.
Baca Juga: Teknologi Rekam Multi Kamera iPhone 11 Bakal Dibawa ke Ponsel Terdahulu
Selama menjabat, Jack Ma telah melakukan banyak hal untuk Alibaba, terutama kantor Alibaba yang disebut-sebut dilengkapi dengan teknologi canggih.
Kantor pusat global raksasa teknologi China Alibaba ini terletak di Hangzhou bukan hanya sekedar kantor dan juga kampus perusahaan, namun tempat berkumpulnya teknologi canggih.
Alibaba memiliki enam kampus di sekitar Hangzhou, ia juga memiliki kantor lain di seluruh China secara global.
Baca Juga: Belasan Orangutan di Nyaru Menteng Terserang ISPA, Menyedihkan
Kampus Xixi merupakan rumah bagi sekitar 22.000 dari 100.000 karyawan globalnya, bahkan kampus utamanya merupakan tempat kantor perusahaannya, serta merek-merek e-commerce utama Tmall, Taobao dan AliExpress berada.
Dilansir HiTekno dari laman CNBC, yuk intip teknologi apa saja sih yang ada di kantor pusat Alibaba.
Akses keamanan dengan face recognition
Baca Juga: Ini Beda Realme X vs Realme XT, Pilih Pop-up atau Poni?
Alibaba menggunakan akses keamanan dengan teknologi terbaru yaitu, face recognition. Setiap staf hanya bisa masuk kampus jika wajah mereka dipindai.
Meski pihak Alibaba mengatakan itu opsional, namun banyak karyawan yang nyatanya melihat banyak karyawan yang menggunakan teknologi tersebut dengan mulus untuk masuk ke halaman.
Pembayaran otomatis untuk makanan
Baca Juga: Mundur dari Alibaba, Jack Ma Berikan Botol "Canggih" pada Karyawannya
Salah satu teknologi yang menarik juga adalah pembayaran otomatis untuk makanan di kafetaria kantor Alibaba dan tanpa batas.
Semuanya dijalankan secara otomatis hanya dengan mendeteksi hidangan apa yang dipilih dari meja prasmanan.
Kios pembayaran kemudian akan menambahkan harga setiap hidangan dan karyawan dapat membayar dengan ID karyawan bahkan dengan ponsel mereka masing-masing.
Teknologi ritel
Pelanggan juga bisa berbelanja mudah di perusahaan di bawah naungan Alibaba dengan hanya memindai barcode di toko bahan makanan.
Mereka juga bisa melihat lebih lanjut mengenai produk yang mereka minati, bahkan mereka juga dapat mencoba pakaian.
Toko hanya akan memindai tubuh pelanggan dan melihat bagaimana rasanya mencoba baju tanpa harus masuk ke kamar ganti.
Hotel masa depan
Alibaba grup juga memiliki hotel yang berbatasan dengan kampus yang kini dalam tahap mengujian pengiriman kamar menggunakan robot dan check-in tamu otomatis.
Pintu kamar hotel yang diberi nama Flyzoo ini akan mengguanakan teknologi pengenalan wajah.
Kampus terssebut juga merupakan rumah bagi museum Alibaba yang menampilkan bagaimana pertumbuhan perusahaan.
Bahkan terdapat tembok besar yang menampilkan ikon yang berbeda, yang dimaksudkan untuk mengenali tokoh-tokoh pengubah dunia, menurut Alibaba.
Tokoh-tokoh tersebut termasuk pendiri Google Serge Brin dan Larry Page, Steve Job pendiri Apple, pendiri Facebook Mark Zuckerberg.
Semua teknologi canggih tersebut dibawa Jack Ma di markas besar Alibaba, bahkan pria kelahiran Hangzhou, China ini memberikan hadia perpisahan pada karyawannya.
Hadiah yang diberikan Jack Ma pada karyawannya ternyata sebuah botol minuman anggur (wine) dengan kemasan khusus.
Kemasan didesain khusus sehingga botol terlihat menjorok ke dalam dan menampilkan area gelap.
Terdapat sebuah kotak seperti lubang kaset dengan barcode khusus sebagai tempat smartphone.
Setelah barcode di-scan pada smartphone, dan kotak diletakkan lagi ke tempatnya, terciptalah sebuah hologram yang memantul di atas dinding botol.
Jack Ma terlihat mengucapkan sebuah pesan menggunakan bahasa China dengan raut muka tersenyum.
Setelah menghabiskan dua dekade membangun Alibaba menjadi perusahaan senilai 460 miliar dolar (sekitar Rp 6.454 triliun), Jack Ma kini berencana untuk fokus di dalam bidang filantropi.