Hitekno.com - Jika sebelumnya masih berupa rumor, kali ini kabar kedatangan Samsung Galaxy Fold ke Indonesia sudah dipastikan yaitu 13 Desember 2019 mendatang dalam program pre-order.
Sesi pre-order untuk Samsung Galaxy Fold ini resmi dibuka oleh Samsung Indonesia melalui iklan di unggahan Instagram Stories.
Terpampang jelas, tanggal pre-order Samsung Galaxy Fold ini dimulai pada 13 Desember 2019 melalui situs resmi Samsung.
Baca Juga: Selama 2019, Indonesia Jadi Pengunduh Aplikasi VPN Terbesar di Dunia
Kamu yang ingin melakukan proses pre-order untuk Samsung Galaxy Fold bisa langsung membuat registrasi data diri di samsung,com/id/smartphones/galaxy-fold/galaxylaunchpack/.
Dengan cara mendapatkan Samsung Galaxy Fold dengan praktis, Samsung menjanjikan kamu untuk dapat menggunakan perangkat Samsung Galaxy Fold secara langsung dan mudah.
Nantinya dalam kotak Samsung Galaxy Fold akan tersedia charger perangkat, Galaxy Buds, dan satu case khusus yang sudah dapat langsung digunakan pengguna.
Baca Juga: Top 4 Berita Terkini: Smartphone Lokal Tersisih dan Update Android 10
Walaupun sudah membuka pre-order untuk Samsung Galaxy Fold, Samsung masih tutup mulut mengenai harga penjualan Samsung Galaxy Fold di Indonesia. Untuk hal satu ini, sepertinya Samsung ingin membuatmu penasaran.
Sebelumnya, kabar mengenai kedatangan Samsung Galaxy Fold sudah tercium usai perangkat ini mendapat sertifikasi TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri dari Kementrian Perindustrian atau Kemenperin.
Selain itu, dalam situs resmi Samsung Indonesia, terungkap bahwa perangkat ini membawa RAM 12 GB untuk jeroan dan berpadu dengan tiga kamera belakang.
Baca Juga: 3 Smartphone Snapdragon 855 Terbaik Desember 2019, Resmi Masuk Indonesia
Kamera Samsung Galaxy Fold mengandalkan sensor 12 MP, 16 MP, dan 12 MP. Untuk selfie, Samsung Galaxy Fold menggunakan resolusi 10 MP.
Jika tertarik menggunakan Samsung Galaxy Fold, langsung ikuti pre-order perangkat ini ya. Jangan lupa untuk menyiapkan budget yang cukup agar bisa menjajal smartphone lipat milik Samsung ini.
Baca Juga: Berkat AI, Red Hat Process Automation Dukung Model Prediktif