Aturan IMEI Mulai Dorong Konsumen Beli Smartphone Resmi, Bukan BM!

Aturan IMEI langsung mengurami minat konsumen membeli smartphone BM.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 07 Desember 2019 | 10:30 WIB
Ilustrasi smartphone. (unsplash/Pascal Brändle)

Ilustrasi smartphone. (unsplash/Pascal Brändle)

Hitekno.com - Meski belum berlaku, regulasi Internasional Mobile Equipment Identity (IMEI) sudah mendorong konsumen membeli smartphone resmi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aturan IMEI ini baru diterakpan pemerintah mulai April 2020 mendatang. Namun dampaknya sudah mulai terasa sekarang.

Dampak yang dirasakan pun lebih memberikan pengaruh pengaruh positif terhadap minat konsumen untuk memiliki smartphone resmi.

Baca Juga: Aturan IMEI Segera Berlaku, Kominfo Gelar Sosialiasai di Batam

"Rencana pemerintah untuk menerapkan IMEI ini sangat berpengaruh walaupun pemerintah baru akan menerapkan 18 April. Efek dari penerapan ini ternyata sudah berdampak ke konsumen untuk mulai berpikir kalau beli baiknya yang bergaransi resmi," ujar Director of Marketing and Communications PT Erajaya Swasembada, Djatmiko Wardoyo, di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Menurut dia, aturan IMEI juga menguntungkan negara dengan adanya potensi penambahan pendapatan dari pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen.

Tidak hanya itu, Djatmiko melihat aturan IMEI juga akan menguntungkan konsumen dengan adanya jaminan dan layanan purnajual yang jelas.

Baca Juga: Aturan IMEI Diprotes Penjual Smartphone BM di ITC Roxy Mas

Rencana penerapan aturan IMEI tersebut, bahkan sudah terlihat dalam peluncuran iPhone 11 Series yang resmi dijual Erajaya hari ini lewat Registration of Interest (ROI) yang telah dilakukan sebelumnya.

Ilustrasi nomor atau kode IMEI pada sebuah ponsel. [Shutterstock]
Ilustrasi nomor atau kode IMEI pada sebuah ponsel. [Shutterstock]

Namun, Djatmiko enggan mengungkap jumlah ROI dari iPhone 11 Series. Dia hanya menyebutkan iPhone 11 memiliki peminat yang paling besar dibanding iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max.

"Apple adalah produk yang high-value, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan brand-brand yang secara value lebih rendah. Kita mengelola iBox sebagai monobrand store khusus Apple, Erafone sabagai multibrand," kata Djatmiko.

Baca Juga: Polisi Amankan Ribuan iPhone Rekondisi dengan Kode IMEI Abal-abal

Penjualan rata-rata iBox, lanjut Djatmiko, jauh lebih tinggi dibanding toko-toko Erafone lainnya. Value yang tinggi, menurut dia, tidak dapat dikaitkan dengan jumlah kontribusi.

"Yang kita lihat bukan melulu kontribusi, tapi dalam hal positioning, Apple punya portofolio. Value gede belum tentu kuantitasnya banyak. Industri ini ada high volume dan value," kata dia.

Lebih jauh, Djatmiko berpendapat aturan IMEI akan berdampak langsung pada jumlah penjualan smartphone black market atau BM.

Baca Juga: Aturan Rampung, Kini Pemerintah Bahas Pemblokiran IMEI

"Pasti berdampak signifikan pengurangan BM di Indonesia. Kita sangat optimistis dan menyambut baik inisiatif ini," ujar Djatmiko.

Jika baru sosialisasi saja sudah mendorong konsumen lebih memilih smartphone resmi, bagaimana jika aturan IMEI ini sudah berlaku. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Salah satu keunggulan smartphone di tahun depan, tidak hanya kecanggihannya tapi juga bezelnya yang tipis....

gadget | 11:40 WIB

Beredar sebuah gambar yang diduga menggambarkan Redmi Turbo 4 yang akan datang telah bocor di China....

gadget | 10:29 WIB

Samsung Galaxy Watch Ultra adalah wearables idaman buat mereka yang suka bertualang hingga merasakan adrenalin tinggi sa...

gadget | 09:25 WIB

Realme berhasil mengukir catatan sejarah baru di Indonesia lewat realme C75. Sebab HP Realme itu berhasil memecahkan rek...

gadget | 20:13 WIB

POCO M7 Pro 5G siap meluncur minggu depan, terungkap prosesor yang akan digunakan....

gadget | 12:50 WIB