Hitekno.com - Huawei yang selama kena banned dari pemerintah Amerika Serikat (AS), nampaknya masih bersusah payah menghadapi 2020.
Nampak kalau raksasa teknologi China ini mengalami pelambatan pertumbuhan semenjak banned tersebut. Apa yang akan dilakukan pada 2020 mendatang?
Diwartakan Gizmochina, Huawei berencana memecat 10 persen manajer mereka pada 2020 mendatang. Terutama para manajer yang tidak bisa bekerja dengan baik.
Baca Juga: Laris Manis, Huawei Mate Series Laku 12 Juta Unit!
Eric Xu, chairman Huawei dalam memo yang ditulisnya pada akhir tahun mengatakan "ini akan menjadi tahun yang sulit bagi kami."
Pesan dari Eric Xu ini muncul jelang pergantian tahun yang akan menguji seberapa baik perusahaan dapat bersaing untuk bisnis teknologi 5G global.
Ini juga untuk melihat bagaimana bisnis smartphone dan consumer produk Huawei yang sedang di bawah tekanan pemerintah AS.
Baca Juga: Analis Prediksi Huawei Bakal Jual 100 Juta Smartphone 5G pada 2020
Mengingat sampai berita ini dibuat, Huawei masih berada dalam blacklist pemerintah AS yang membatasi perusahaan untuk bekerja sama dan memakai teknologi AS.
"Kami tidak akan tumbuh secepat yang kami lakukan pada paruh pertama 2019" lanjut Eric Xu.
Namun ia juga menambahkan kalau pemerintah AS membuat Huawei berada di situasi yang menantang untuk bertahan hidup juga berkembang.
Baca Juga: Tak Mau Kalah dari Samsung, Huawei Siapkan Smartphone Lipat Baru
Untuk memastikan pertumbuhan perusahaan, Huawei akan memperkuat posisinya pada unit dan manajer yang masih ada saat ini.
Dalam memonya, Eric Xu menyampaikan perlunya perampingan dalam Huawei. Yang kemungkinan akan menyingkirkan 10 persen manajer berkinerja buruk pada 2020.
Beberapa unit pendukung atau bahkan operasional akan digabungkan atau dirampingkan, dan karyawan dapat dirotasi ke divisi lain.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Huawei Sudah Siapkan Aplikasi Pengganti Google
Ia juga menyampaikan kalau Huawei akan memprioritaskan untuk mengamankan rantai pasokan (suplier) dan membangun ekosistem perangkat lunak seluler sendiri.
Huawei berniat mengembangkan Huawei Mobile Service, sebagai pengganti Google Mobile Service yang membuatnya terlepas dari Google Maps, YouTube, Gmail, dan layanan Google lainnya.
Akankah langkah ini bisa menyelamatkan bisnis Huawei terutama smartphone mereka pada 2020 mendatang? Akankah mereka mandiri tanpa ketergantungan AS?