Facebook Blokir Aplikasi Pencuci Otak Buatan Israel

Spinner, nama aplikasi buatan perusahaan Israel itu, bisa digunakan untuk banyak hal. Termasuk merayu kekasih ke ranjang.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 19 Januari 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi Facebook. (Unsplash/Alex Haney)

Ilustrasi Facebook. (Unsplash/Alex Haney)

Hitekno.com - Sebuah aplikasi buatan perusahaan Israel yang disebut-sebut bisa mencuci otak dan mengubah perilaku penggunanya diblokir oleh Facebook. 

Seperti diwartakan BBC pekan ini, Facebook telah melarang aplikasi bernama Spinner itu untuk menunggangi media-media sosialnya termasuk Instagram.

Spinner diklaim bisa memengaruhi alam bawah sadar target. Aplikasi bisa dimanfaatkan mencuci otak target, agar mereka - misalnya - berhenti merokok, menurunkan berat badan, mengajak menikah, mau berhubungan seks, dan memasang implan payudara.

Baca Juga: Fakta di Balik #RIPnadila, Remaja Diduga Korban Bully yang Tewas Bunuh Diri

Untuk mencapai tujuannya, caranya mudah, target dibombardir dengan puluhan konten online dalam periode tertentu yang disamarkan sebagai konten berita. Konten-konten itu diunggah di internet, termasuk via media sosial.

"Tampaknya Spinner menggunakan akun-akun dan laman palsu untuk membombardir pengguna Facebook dengan iklan. Aktivitas ini melanggar syarat dan ketentuan penggunaan Facebook," bunyi surat yang dikirim kantor penasehat hukum Facebook, Perkins Coie, kepada Spinner.

"Facebook menuntut agar Anda menghentikan aktivitas ini segera," bunyi surat itu lebih lanjut.

Baca Juga: Jakarta Banjir Jilid 2, Netizen Serukan Hashtag #BanjirDatangToaDimana

Ilustrasi Facebook. (Unsplash/ Joshua Hoehne)
Ilustrasi Facebook. (Unsplash/ Joshua Hoehne)

Lebih lanjut Facebook mengatakan telah menghapus akun-akun palsu Spinner dari layanannya.

Tetapi salah satu pendiri dan bos Spinner, Elliot Shefler, melawan. Dia bilang, perusahannya sudah membayar slot iklan Facebook untuk waktu lebih dari setahun. Iklan-iklannya juga sudah dievaluasi oleh Facebook dan diterima.

Spinner sendiri merupakan aplikasi berbayar. Dengan kata lain, mereka yang ingin memanfaatkan jasanya akan ditarik biaya antara 50 dolar Amerika Serikat sampai 80 dolar AS.

Baca Juga: Kagum Harry Styles Bisa Bawa Banyak Barang, Netizen Balas dengan Foto Ini

Aplikasi pencuci otak itu bekerja dengan cara mengirim link atau tautan ke ponsel target. Jika dibuka, tautan itu akan menyusupkan file kecil yang dikenal sebagai cookie di ponsel target.

Dengan cookie itu, kebiasaan dan kegemaran target dengan mudah diketahui oleh Spinner. Berbekal data-data itu, maka Spinner akan mengirimi target dengan konten-konten yang dinilai relevan.

"Ini secara teknis bukan peretasan. Kami menggunakan alat-alat biasa. Kami membeli konten-konten media seharga 5 dolar per 1000 impresi dan menjualnya 49 dolar per 180 impresi. Keuntunganna besar," pungkas Shefler.(Suara.com/Liberty Jemadu)

Baca Juga: Facebook Urungkan Rencana Sematkan Iklan di WhatsApp

Berita Terkait
Berita Terkini

Salah satu keunggulan smartphone di tahun depan, tidak hanya kecanggihannya tapi juga bezelnya yang tipis....

gadget | 11:40 WIB

Beredar sebuah gambar yang diduga menggambarkan Redmi Turbo 4 yang akan datang telah bocor di China....

gadget | 10:29 WIB

Samsung Galaxy Watch Ultra adalah wearables idaman buat mereka yang suka bertualang hingga merasakan adrenalin tinggi sa...

gadget | 09:25 WIB

Realme berhasil mengukir catatan sejarah baru di Indonesia lewat realme C75. Sebab HP Realme itu berhasil memecahkan rek...

gadget | 20:13 WIB

POCO M7 Pro 5G siap meluncur minggu depan, terungkap prosesor yang akan digunakan....

gadget | 12:50 WIB