Realme Pastikan Gabung Aliansi Smartphone China, Mau Lawan Google?

Aliansi smartphone China ini makin kuat melawan dominasi Google.

Agung Pratnyawan

Posted: Sabtu, 15 Februari 2020 | 11:30 WIB
Logo Realme. (Realme)

Logo Realme. (Realme)

Hitekno.com - Seperti diberitakan sebelumnya, sederet merek smartphone China telah bergabung dalam aliansi untuk menantang dominasi Google Play Store.

Beberapa merek smartphone China ini antara lain Xiaomi, Oppo, Vivo, lalu menyusul Huawei. Aliansi ini juga akan bertambah dengan gabungnya Realme.

Public Relations Manager Realme Indonesia, Krisva Angnieszca, mengonfirmasi bahwa Realme telah bergabung dalam sebuah aliansi bersama merek smartphone CHina tersebut.

Baca Juga: 4 Raksasa Smartphone China Bersatu Garap Saingan Google Play Store

"Kalau dari Realme sendiri kita menyatakan sudah terjoin di aliansi itu. Untuk lebih detailnya kita belum bisa share. Cuma kalau ditanya Realme berpartisipasi bisa dibilang iya," ujar Krisva dalam temu media di Jakarta, Jumat (14/2/2020).

Sayang Krisva tak bersedia untuk berbagi informasi mengenai pengembangan platform tandingan Google Play Store itu.

Tetapi ia mengatakan bahwa kolaborasi antara para produsen smartphone China itu sudah dimulai dari pengembangan platform berbagi file yang mirip fitur AirDrop pada gawai buatan Apple.

Baca Juga: Sering Disangka Smartphone China, Ini 5 Merek Lokal yang Harus Diketahui

"Untuk di Realme, share-nya sudah bisa membagikan data ke beberapa perangkat. Contoh, kalau di iPhone seperti AirDrop. Di perangkat Realme sebenarnya sudah ada Realme Share," kata Krisva seperti dilansir Suara.com.

Realme 5i. [Suara.com/Tivan Rahmat]
Realme 5i. [Suara.com/Tivan Rahmat]

Pada awal Februari diwartakan bahwa empat produsen smarthone terbesar China yakni Xiaomi, Huawei, Oppo, dan Vivo akan menciptakan sebuah platform aplikasi untuk menantang dominasi Google Play Store.

Keempat perusahaan smartphone China itu akan membentuk Global Developer Service Alliance (GDSA).

Baca Juga: Smartphone China Laris Manis di Indonesia, Merek Lokal Malah Tersisih

Aliansi itu akan membangun platform, tempat para developer menjajakan aplikasi, game, musik, film, dan konten lainnya kepada jutaan pengguna smartphone buatan empat perusahaan tersebut.

Menurut firma riset pasar IDC, Xiaomi, Huawei, Oppo, dan Vivo menguasai 40 persen pasar smartphone dunia pada triwulan keempat 2019.

Dari ketiga perusahaan itu, hanya Huawei yang kini dilarang oleh pemerintah AS untuk mengkses Google Play Store dan layanan Google lainnya.

Baca Juga: Jika Smartphone China Kompak Ikuti Huawei, Begini Nasib Android

GDSA disebut akan meluncur Maret mendatang. Tetapi tampaknya rencana peluncuran itu akan diundur akibat merebaknya virus Corona dari Wuhan.

Anggota Global Developer Service Alliance (GDSA)
Anggota Global Developer Service Alliance (GDSA)

Prototipe website untuk GDSA akan mencakup sembilan wilayah, termasuk di dalamnya India, Indonesia, dan Rusia.

Google diketahui meraup 8,8 miliar dolar Amerika Serikat dari Google Play Store pada 2019 kemarin.

Di platform itu, selain aplikasi dan game, Google juga menjual film, buku, dan musik. Google menarik 30 persen komisi dari setiap produk yang terjual.

Dengan bergabungnya Realme, membuat posisi aliansi smartphone China ini makin kuat untuk melawan dominasi Google Play Store. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
Berita Terkini

Vivo Y19s ini hadir sebagai HP murahdengan baterai besar dan durabilitas tinggi....

gadget | 15:19 WIB

Vivo V40 Lite 4G dibekali kamera handal, performa solid dan harga yang sesuai....

gadget | 18:00 WIB

Instax Mini Evo spesial ini punya dua pilihan warna diantaranya, Titanium Gold dan Dark Silver....

gadget | 21:43 WIB

Cek berapa harga Vivo V40 Lite 5G untuk varian 12 GB + 512 GB....

gadget | 12:12 WIB

Advan TBOOK dibekali prosesor Intel Celeron N100, diklaim handal untuk keperluan mahasiswa dan pelajar....

gadget | 19:01 WIB