Hitekno.com - Seperti yang diwartakan Reuters pada, Rabu (8/4/2020) Kementerian Luar Negeri Jerman membatasi penggunaan aplikasi meeting online Zoom karena keamanan dan perlindungan data.
Dalam memo internal, Kemlu Jerman mengatakan Zoom terlalu berisiko untuk digunakan oleh para pegawai kementerian tersebut. Aplikasi itu tak bisa dilarang total karena banyak mitra yang menggunakannya dan para pegawai Kemlu diizinkan mengaksesnya tersebut lewat komputer pribadi.
"Berdasarkan laporan media dan temuan kami sendiri, kami menyimpulkan bahwa peranti lunak Zoom memiliki kelemahan dan masalah keamanan serta perlindungan data yang serius," bunyi memo internal Kemlu Jerman yang sudah diakui kebenarannya oleh sumber di lembaga tersebut.
Baca Juga: Lantukan Sholawat Badar, Video Glenn Fredly Ini Bikin Netizen Terharu
Pengguna Zoom memang meledak sejak banyak orang bekerja dari rumah akibat wabah Covid-19 menyebar di dunia. Zoom digunakan mulai dari Eropa, Amerika Serikat, hinga Asia. Di Indonesia, aplikasi Zoom digunakan oleh para menteri untuk menggelar rapat dan menyapa media.
Tetapi seiring popularitasnya, kelemahan Zoom pun makin banyak terungkap. Aplikasi itu dilaporkan telah menyerahkan data pengguna secara diam-diam ke Facebook dan disebut memiliki koneksi dengan China.
Alhasil pemerintah Taiwan telah melarang aplikasi itu digunakan oleh para pegawai dan institusi pemerintah. Hal yang sama juga dilakukan oleh badan antariksa Amerika Serikat (NASA) dan beberapa perusahaan swasta di AS.
Baca Juga: Forza Street Siap Meluncur ke Android, Game Balap Seru yang Telah Dinanti
Ada juga fenomena baru bernama zoombombing. Ini terjadi ketika sebuah pertemuan online diganggu oleh orang atau oknum yang tak diundang.(Suara.com/Liberty Jemadu)