Hitekno.com - Sony raksasa teknologi asal Jepang telah memutuskan untuk mengganti nama perusahaan yang selama ini disandang.
Setelah 60 tahun berdiri, penggantian nama perusahaan ini jadi salah satu keputusan besar Sony.
Dalam rapat umum pemegang saham yang dihelat Jumat lalu (3/7/2020), para investor mengabulkan pengajuan pengubahan nama perusahaan, dari Sony menjadi Sony Group.
Baca Juga: Sony Patenkan Cara Menampilkan Iklan di Game VR
Nantinya, penyematan nama Sony Group baru akan berlaku aktif pada April 2020. Lalu apa alasan Sony ganti nama perusahaan?
Dengan adanya penambahan embel "Group" pada nama perusahaan, kemungkinan akan ada perluasan bisnis. Tidak menutup kemungkinan berkembang di luar teknologi.
Seperti yang sudah diketahui, Sony selama ini hanya berjalan di satu sektor bisnis saja, yaitu industri teknologi. Oleh karena itu, identitas perusahaan diharapkan akan berkembang.
Baca Juga: Sony Siapkan Rp 700 Juta Bagi Siapa Saja yang Bisa Bobol PlayStation 4
Sekadar informasi, Sony pertama kali didirikan di Jepang oleh Jing Shenda dan Shoda Morita. Sektor teknologi dipilih karena Shenda merupakan sosok dengan latar belakang di bidang penelitian dan pengembangan teknologi.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, nama Sony turut melejit. Bahkan, perusahaan multinasional ini membangun kota mereka sendiri yang diberi nama Sony City yang berlokasi di wilayah Konan, tak jauh dari ibukota Jepang, Tokyo.
Sony juga telah berkembang menjadi raksasa teknologi, tidak hanya di Jepang. Nama Sony juga telah meluas secara global.
Baca Juga: Bisa Sambut Tuannya, Robot Anjing Buatan Sony Ini Menggemaskan
"Kami memutuskan untuk mengubah nama perusahaan menjadi Sony Group karena kami ingin memperluas keragaman pada portfolio bisnis perusahaan, sekaligus mempromosikan pengembangan dan evolusi bisnis," tutup CEO Sony Yoshida Kenichiro seperti dikutip Gizchina, Minggu (5/7/2020).
Itulah alasan Sony mengganti nama perusahaan jadi Sony Group untuk memperluas keragaman bisnisnya. (Suara.com/ Tivan Rahmat).