Hitekno.com - Pada Kamis (30/7/2020) lalu kepolisian Polres Kutai Kartanegara tangkap tiga pelajar SMA terkait percobaan perampokan toko emas di sebuah pasar.
Ketiganya mengaku terpaksa merampok demi membeli HP untuk belajar online.
Menyadur dari Keepo.me - jaringan Suara.com, para pelajar itu tertangkap oleh kepolisian karena aksinya merampok terekam CCTV toko.
Baca Juga: 4 Bulan Pacaran di Game PUBG, Pasangan Ini Akhirnya Bertemu
Pemilik toko emas Malika Jaya yang menjadi sasaran perampokan kemudian melaporkannya kepada polisi.
Kepada polisi, para pelajar itu mengaku melakukan tindak kriminal itu karena tuntutan keadaan, salah satunya adalah demi membeli ponsel.
Ponsel itu nantinya akan digunakan untuk mengikuti belajar online.
Baca Juga: Super Lega, Netizen Ini Main Crash Bandicoot Pakai Layar Bioskop
"Uang itu mau buat beli hape buat belajar online, saya enggak punya hape. Belajarnya pinjam hape orang tua," ungkap salah seorang pelaku di Mpolres Kutai Kartanegara, Tenggarong, Kalimantan Timur.
Sementara itu, salah satu pelaku yang juga masih duduk di bangku SMA mengaku nekat ikut dalam aksi perampokan demi bisa melunasi utang orang tuanya.
Ia mengatakan kepada polisi bahwa ayahnya merupakan seorang tahanan kasus narkoba di Lapas Samarinda. Ayahnya juga punya utang Rp 100 juta kepada orang.
Baca Juga: Bikin Ngiler, Razer Rilis Headphone Gaming BlackShark V2
Polisi mengungkap bahwa tiga pelajar itu hanyalah anak buah dalam aksi perampokan itu.
Sedangkan otak perampokan adalah seorang pria bernama Muhammad Rizky Yahya yang masih diburu polisi.
Para pelaku mengaku diming-imingi uang Rp 50 juta oleh Rizky jika berhasil merampok toko emas Malika Jaya.
Baca Juga: Beli HP Xiaomi tapi Tampilan iPhone, Netizen Ini Kebingungan
Rizky bahkan menyiapkan siasat dan perlengkapan merampok untuk tiga anak buahnya yang masih pelajar itu, termasuk membeli senjata air softgun dan pisau.
Salah seorang pelaku mengungkapkan bahwa sebuah sepeda motor turut dipreteli untuk menyamarkan jejak.
Tak hanya itu, mereka juga memakai penutup wajah serta sarung tangan agar tak mudah diketahui. (Suara.com/Farah Nabilla)