Hitekno.com - Smartwatch kebugaran Garmin membayar jutaan dolar sebagai tebusan setelah peretasan lalu membuat banyak produk dan layanannya offline bulan lalu.
Dilaporkan dalam Sky News via The Verge, perusahaan Garmin tengah negoisasi ransomware bernama Arete IR, agar Garmin memulihkan data yang disandera sebagai akibat dari serangan itu.
Garmin membayar tebusan tersebut agar akses smartwatch Garmin dapat memulihkan data yang disandera sebagai akibat dari serangan itu.
Baca Juga: Ledakan Besar Guncang Lebanon, Netizen Gemakan #PrayForLebanon
BleepingComputer melaporkan minggu lalu bahwa Garmin telah menerima kunci deskripsi untuk mengakses data yang dienkripsi oleh virus dan diketahui permintaan tebusan awal adalah 10 juta dolar.
Serangan peretas tersebut sendiri dimulai pada tanggal 23 Juli dan membuat smartwatch wearable Garmin, aplikasi serta situs web dan pusat panggilannya offline selama beberapa hari.
Garmin mengkonfirmasi bahwa itu telah menjadi korban serangan cyber pada 27 Juli, karena banyak layanannya mulai kembali online.
Baca Juga: Cetak Rekor Baru, GTA V Terjual 135 Juta Copy
Namun dalam pernyataan tidak mengatakan apakah mereka telah membayar tebusan sebagai tanggapan atas serangan itu, tetapi mencatat bahwa tidak ada pelanggan yang diaksses, hilang atau dicuri.
Awalnya merek smartwatch Garmin menunjukkan bahwa mereka kebugaran telah dihantam oleh serangkaian ransomware yang disebut WastedLocker yang diyakini telah dikembangkan oleh individu yang terkait dengan kelompok peretasan yang berbasis di Rusia.
Kelompok tersebut dikenal sebagai Evil Corp, ditempatkan di bawah sanksi oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat Desember lalu.
Baca Juga: Gara-gara Mystery Box dari Online Shop Ini, Suami Ribut Sama Istri
BleepingComputer melaporkan bahwa mereka percaya Garmin harus membayar uang tebusan karena kurangnya kelemahan yang diketahui dalam virus WastedLocker.