Ponsel Huawei Lama Bakal Kehilangan Aplikasi Google

Huawei telah masuk Daftar Entitas pada Mei tahun lalu di Amerika Serikat.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Minggu, 16 Agustus 2020 | 18:00 WIB
Logo Huawei. (Huawei)

Logo Huawei. (Huawei)

Hitekno.com - Departemen Perdagangan Amerika Serikat menyebut Huawei ancama keamanan nasional dan menempatkan perusahaan tersebut dalam Daftar Entitas pada Mei tahun lalu.

Akibatnya Huawei tidak dapat memuat aplikasi Google di HP yang diberdayakan oleh Android

Dugaan hubungan Huawei dengan pemerintah Komunis China berada di balik tindakan yang pada dasarnya memblokir pabrikan untuk mengakses rantai pasokan AS-nya. Sebagaimana melansir laman Phone Arena, Minggu (16/8/2020), sementara perusahaan dapat menemukan cara untuk mengatasi sebagian besar larangan tersebut, satu perusahaan AS yang harus diganti oleh Huawei adalah Google.

Baca Juga: Didepak Play Store dan App Store, Fortnite Masih Tersedia di Galaxy Store

Di China, sebagian besar aplikasi Google seperti Play Store, Search, Maps, Drive, YouTube, dan Google Assistant tetap dilarang.

Namun, ditempatkan di Daftar Entitas berarti bahwa versi internasional ponsel Huawei yang lebih baru yang diproduksi setelah 16 Mei 2019 (diperpanjang hingga 13 Agustus 2020 menurut Federal Register), tidak diizinkan untuk menggunakan versi Layanan Seluler Google dari OS open source.

Google Play Store [shutterstock]
Google Play Store [shutterstock]

Huawei menggantikan yang terakhir dengan Layanan Seluler Huawei sendiri yang sekarang digunakan oleh lebih dari 700 juta orang dengan perangkat Huawei.

Baca Juga: Meriahkan Hari Kemerdekaan ke-75 RI, 3 Indonesia Beri Promo Streaming Film

Meskipun model lama yang diproduksi sebelum larangan Daftar Entitas diizinkan untuk menggunakan Android versi Google (termasuk pemasangan aplikasi Google) dan menerima pembaruan Android, itu mungkin tidak berlaku lagi.

Lisensi umum sementara (TGL) yang dibahas dalam Federal Register yang disebutkan di atas (melalui The Washington Post) kedaluwarsa kemarin yang berarti bahwa handset Huawei yang lebih lama, atau yang dijual sebelum perusahaan ditempatkan di Daftar Entitas, mungkin tidak lagi dapat melisensikan Google Mobile Jasa.

Ada kemungkinan bahwa izin umum sementara akan diperbarui hanya karena telah disetujui untuk membantu perusahaan telekomunikasi pedesaan di negara bagian. Beberapa dari perusahaan ini menggunakan peralatan Huawei di jaringan mereka.

Baca Juga: Layanan Video Call Google Duo akan Diganti dengan Meet?

Lagipula, selain menjadi pabrikan telepon teratas di dunia (pada hitungan terakhir), Huawei adalah sumber peralatan jaringan nomor satu. Pemerintah AS ingin bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi pedesaan ini untuk melepas dan mengganti perlengkapan Huawei.

Dalam pernyataan yang dikirim melalui email, Departemen Perdagangan mengatakan bahwa mereka awalnya mengeluarkan TGL karena memberikan kesempatan bagi pengguna perangkat Huawei dan penyedia telekomunikasi, untuk terus mengoperasikan perangkat tersebut dan jaringan yang ada untuk sementara sambil mempercepat transisi ke pemasok alternatif.

Tidak jelas apakah AS akan memperpanjang lisensi sementara meskipun perusahaan telekomunikasi pedesaan belum menghapus perlengkapan Huawei dari jaringan mereka.

Baca Juga: Terlalu Ditekan Amerika Serikat, Huawei Stop Produksi Chipset Kirin

Hingga hari ini, Huawei masih memiliki keunggulan dalam hal harga dan pembiayaan perlengkapannya. Ia juga memiliki keunggulan teknologi atas para pesaingnya seperti Nokia, Ericsson, ZTE, dan lainnya.

Logo Huawei. (Shutterstock)
Logo Huawei. (Shutterstock)

Tidak hanya itu, mulai pertengahan bulan depan, Huawei tidak akan diizinkan untuk menerima pengiriman chip apa pun dari pabrik pengecoran yang menggunakan teknologi AS untuk membuatnya. Akibatnya, TSMC, produsen chip independen terbesar di dunia, tidak lagi diizinkan untuk mengirimkan chipset Kirin 5nm mutakhir ke Huawei tanpa izin dari AS.

Awal bulan ini, Huawei mengatakan bahwa lini Mate 40 musim gugur ini akan menjadi yang terakhir ditenagai oleh chip Kirin in-house-nya. Pabrikan tidak dapat beralih ke pengecoran terbesar China, SMIC, karena yang terakhir tetap menjadi beberapa node proses di belakang TSMC dan Samsung.

Salah satu solusi yang mungkin dilaporkan sedang dibahas adalah Huawei menjatuhkan chipnya sendiri untuk lini Snapdragon Qualcomm. 

Peluang dari langkah tersebut melonjak usai Huawei dan Qualcomm menyetujui penyelesaian seperti Apple yang mencakup perjanjian lisensi antara perusahaan. (Suara.com/Dythia Novianty)

Berita Terkait
Berita Terkini

Samsung Galaxy Watch Ultra adalah wearables idaman buat mereka yang suka bertualang hingga merasakan adrenalin tinggi sa...

gadget | 09:25 WIB

Realme berhasil mengukir catatan sejarah baru di Indonesia lewat realme C75. Sebab HP Realme itu berhasil memecahkan rek...

gadget | 20:13 WIB

POCO M7 Pro 5G siap meluncur minggu depan, terungkap prosesor yang akan digunakan....

gadget | 12:50 WIB

OPPO Indonesia resmi membuka OPPO Experience Store terbaru di Pakuwon Mall Bekasi. Toko ini hadir dengan konsep unik yan...

gadget | 14:42 WIB

Apple berencana menghentikan penjualan iPhone 14, iPhone 14 Plus, dan iPhone SE generasi ketiga ....

gadget | 11:46 WIB