Hitekno.com - Xiaomi, perusahaan teknologi dengan berbagai perangkat cerdas dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung gaya hidup, mengumumkan dimulainya produksi smartphone dengan teknologi kamera bawah layar generasi ketiga. Xiaomi berencana untuk menghadirkan teknologi ini ke pasar tahun depan.
Teknologi kamera bawah layar generasi ketiga mampu menyamarkan kamera depan di bawah layar sehingga membuat pengguna dapat menikmati pengalaman layar penuh tanpa halangan dari punch hole maupun dot drop. Hal ini menjadi keputusan strategis Xiaomi dalam mengincar segmen smartphone high-end yang disokong oleh inovasi teknologi yang tiada henti dari perusahaan.
Teknologi kamera bawah layar generasi ketiga terletak pada pengaturan pixel yang memungkinkan permukaan layar bisa dilewati cahaya lewat celah di area sub-pixel tanpa harus mengorbankan kepadatan pixel. Dibandingkan dengan solusi serupa di pasar, Xiaomi berhasil menggandakan jumlah pixel vertikal dan horizontal sehingga area di atas kamera mampu menampilkan tingkat kecerahan, color gamut, dan akurasi warna layaknya area lainnya di layar.
Baca Juga: Kenang Chadwick Boseman, Map Fortnite Hadirkan Monumen Black Panther
Berdasarkan solusi pengaturan pixel ini, teknologi kamera bawah layar generasi ketiga juga memiliki desain sirkuit spesial untuk menyamarkan lebih banyak komponen di bawah sub-pixel RGB demi meningkatkan transmisi cahaya di area bawah layar. Dipadukan dengan algoritma optimasi yang dikembangkan sendiri oleh Xiaomi, teknologi kamera bawah layar baru ini menawarkan pengalaman yang baru dan lebih sempurna, menyamai performa dari kamera depan pada umumnya.
Dari generasi pertama yang hanya dikembangkan di dalam laboratorium hingga generasi kedua yang diperkenalkan kepada publik tahun 2019, Xiaomi tidak pernah berhenti mengembangkan kamera bawah layar hingga tiba pada generasi ketiga. "Tidak pernah berhenti untuk terus menjelajah dan berinovasi" adalah prinsip utama Xiaomi. Xiaomi terus menerus mengeksplor berbagai peluang untuk mengaplikasikan teknologi canggih. Investasi untuk penelitian dan pengembangan terus meningkat tahun demi tahun, dan hasil dari kerja keras tersebut telah hadir di pasar.
Produk high-end
Baca Juga: Terpopuler: Samsung Galaxy Fold 2 dan Bilik Warnet yang Bikin Jomblo Iri
Strategi produk high-end Xiaomi berakar dari pencapaian teknologinya. Pengumuman terobosan teknologi kamera bawah layar generasi ketiga yang berpotensi untuk produksi massal menjadi pencapaian berikutnya setelah Xiaomi meluncurkan Mi 10 Ultra dengan baterai grafene 120W yang diproduksi massal untuk pertama kali. Mi 10 Ultra memiliki teknologi canggih: arsitektur pengisian daya cepat yang dikembangkan sendiri yang memungkinkan kombinasi pengisian daya cepat 120W menggunakan kabel dan 50W secara nirkabel. Teknologi berikutnya adalah 120X AI superzoom dan Dual Native ISO Fusion yang menghadirkan pengalaman fotografi yang istimewa dan menempatkan smartphone ini pada puncak peringkat DXOMARK.
Sejak lama pasar smartphone high-end menjadi panggung bagi teknologi mutakhir yang hanya bisa diraih dengan kemampuan inovasi yang kuat, tidak bisa dicapai oleh sembarang perusahaan. Sejauh ini, Xiaomi telah membangun dan terus mengeksplorasi teknologi mutakhir seperti pengisian daya cepat, pencitraan, layar, dan wilayah lainnya. Dengan berbagai inovasi tersebut, Xiaomi percaya diri untuk bermain di pasar high-end.
Laporan finansial paruh tahun Xiaomi menunjukkan performa perusahaan yang luar biasa pada pasar smartphone premium. Kuartal 2 2020, rata-rata harga jual smartphone dari Xiaomi meningkat 11,8% year-on-year. Ponsel flagship yang terbaru meliputi seri Mi 10 dan Mi 10 Ultra yang baru saja diluncurkan menjadikan Xiaomi sebagai merek pemimpin dalam pasar high-end.
Baca Juga: Perbandingan Pamer iPhone 11 dengan Cuitan Pencari Kos Murah Ini Viral
Untuk pasar internasional, pengapalan smartphone premium dari Xiaomi yang memiliki harga 300 euro atau lebih naik hingga 99,2% YoY selama kuartal 2 2020. Menurut lembaga riset Canalys, pengapalan smartphone Xiaomi di Eropa tumbuh 64,9% YoY membuatnya menguasai pasar hingga 16,8% dan menempati peringkat tiga besar di pasar tersebut untuk pertama kali. Di Eropa Barat, pengapalan smartphone tumbuh menjadi 115,9% YoY, menjadikan pangsa pasar Xiaomi mencapai 12,4% di sana.