Hitekno.com - Drama atas kebijakan Trump vs TikTok sepertinya akan menemui titik terang. Setelah mendapatkan "restu" dari Donald Trump, Oracle secara resmi akan menjadi investor sekaligus pemilik saham minoritas dari TikTok.
Saga TikTok di negeri Paman Sam bermula ketika AS menuduh keamanan nasional bakal dipertaruhkan apabila aplikasi tersebut tetap beredar di negara mereka.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahkan meminta agar TikTok dijual ke perusahaan AS agar izin operasi dapat diberikan.
Baca Juga: TikTok Akan Diblokir dari Google Play di Amerika Serikat, Kenapa?
Pada hari Jumat (18/0/2020) lalu, Trump menandatangani perintah eksekutif yang akan melarang unduhan baru bagi TikTok dan aplikasi obrolan WeChat, yang (seharusnya) berlaku mulai hari ini (20/09/2020).
Tetapi pada Sabtu (19/20/2020), Trump mengumumkan bahwa dia telah memberikan "restu" (blessing) pada kesepakatan Oracle dan TikTok.
Persetujuan Trump membuka jalan bagi aplikasi video populer itu untuk terus beroperasi di AS.
Baca Juga: TikTok Bermasalah, Pengguna Harian Aplikasi Dauyin Meningkat 50 Persen
Oracle mengumumkan bahwa mereka telah mengambil 12,5 persen saham di mana mereka juga menjadi penyedia teknologi cloud yang aman untuk aplikasi tersebut.
Dalam sebuah pernyataan resmi pada Sabtu (19/08/2020) malam, TikTok telah mengonfirmasi pengumuman Oracle di mana mereka juga bekerja sama dengan Walmart dalam kemitraan komersial.
"Kedua perusahaan akan mengambil bagian dalam putaran pendanaan pra-IPO TikTok Global di mana mereka (Oracle dan Walmart) dapat mengambil hingga 20 persen saham kumulatif di perusahaan," kata TikTok dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Berpotensi Langgar Hak Pengguna, TikTok Gugat Pemerintahan Donald Trump
Walmart juga telah mengonfirmasi bahwa mereka akan membeli sebanyak 7,5 persen saham di TikTok.
Dilansir dari Business Insider, Donald Trump mengatakan bahwa kesepakatan itu telah mengatasi isu keamanan nasional di AS.
Sekitar 100 juta orang Amerika menggunakan TikTok dan sebelumnya pejabat AS telah menyatakan keprihatinan tentang data pengguna dan potensi China untuk mengakses data tersebut.
Baca Juga: Donald Trump Ingin Lebih Banyak Aktivitas Komersialdi Luar Angkasa, Kenapa?
Perusahaan baru, yang dijuluki TikTok Global, akan memiliki mayoritas direktur Amerika, kepala eksekutif AS, dan pakar keamanan di dewan.
"Keamanan akan 100 persen. Secara konseptual, ini sangat bagus untuk Amerika. Saya telah memberikan restu saya pada kesepakatan itu. Jika mereka menyelesaikannya, itu bagus, jika tidak, itu juga bagus ," kata Donald Trump.
Kesepakatan akan membuat Oracle menjadi pemilik saham minoritas di TikTok dan perusahaan baru bernama TikTok Global diharapkan menyediakan lapangan pekerjaan hingga 25 ribu orang di Amerika Serikat.