Genjot Pendapatan, Telegram Siapkan Fitur Berbayar pada 2021

Perusahaan juga menjanjikan banyak fitur baru yang akan hadir di tahun depan.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 26 Desember 2020 | 08:30 WIB
Aplikasi chat Telegram. (Telegram)

Aplikasi chat Telegram. (Telegram)

Hitekno.com - Petinggi Telegram telah mengungkapkan bahwa aplikasi miliknya akan memiliki fitur berbayar pada 2021 mendatang. Santai saja, ini tak menjangkau ke semua user namun hanya pada pengguna bisnis saja.

Pavel Durov, sang pendiri Telegram mengatakan bahwa perusahaannya sedang tumbuh di mana mereka juga membutuhkan setidaknya "beberapa ratus juta dolar per tahun".

Perusahaan juga menjanjikan banyak fitur baru yang akan hadir di tahun depan.

Baca Juga: Bantu Bisnis Lokal Bertahan, Tokopedia Hadirkan 5 Fitur Ini

"Telegram akan mulai menghasilkan pendapatan tahun depan. Kami akan meluncurkan banyak fitur baru yang tak terhitung jumlahnya dan menyambut miliaran pengguna anyar," kata Durov dalam pernyataan resminya.

Dikutip dari NDTV, Durov menambahkan bahwa dirinya tidak berencana untuk menjual perusahaan. Oleh karena itu, pihaknya akan mencari cara lain untuk memperoleh pendapatan yang ditargetkan.

Bos Telegram, Pavel Durov. (Instagram/@durov)
Bos Telegram, Pavel Durov. (Instagram/@durov)

Sebagai informasi, Telegram bersiap mencapai tonggak sejarah baru di mana jumlah pengguna aktif mereka hampir 500 juta.

Baca Juga: Masih Beta, Fitur Video Call Akan Tersedia di WhatsApp Desktop

"Pada sebagian besar sejarah Telegram, saya membiayai perusahaan dengan tabungan saya sendiri. Namun untuk pertumbuhan saat ini, Telegram berada di jalur yang tepat untuk menjangkau miliaran pengguna dan membutuhkan pendanaan yang sesuai," kata Pavel Durov menambahkan.

Dia juga mengatakan bahwa fitur yang saat ini gratis akan tetap gratis di tahun depan.

Fitur berbayar yang dimaksud ditujukan untuk pengguna bisnis dan "power user". Mereka juga berencana memperkenalkan platform iklan yang "ramah".

Baca Juga: Fitur Retweet Twitter Kembali seperti Semula

Ilustrasi Telegram. (Shutterstock)
Ilustrasi Telegram. (Shutterstock)

Iklan yang ada diklaim ramah pengguna, menghormati privasi, dan memungkinkan perusahaan untuk menutupi biaya server dan trafik yang semakin besar.

Penting untuk diperhatikan bahwa tidak ada iklan yang akan ditampilkan baik dalam obrolan pribadi maupun grup.

Apa yang dapat dimonetisasi adalah saluran "one-to-many", di mana di antaranya memiliki jutaan pelanggaan.

Baca Juga: Bawa Fitur Premium, Xiaomi Rilis Mi QLED TV 4K 55 Inci

Perusahaan mengklaim bahwa jika mulai menghasilkan pendapatan, itu akan menawarkan berbagai manfaat pada komunitas Telegram.

Berita Terkait
Berita Terkini

Salah satu keunggulan smartphone di tahun depan, tidak hanya kecanggihannya tapi juga bezelnya yang tipis....

gadget | 11:40 WIB

Beredar sebuah gambar yang diduga menggambarkan Redmi Turbo 4 yang akan datang telah bocor di China....

gadget | 10:29 WIB

Samsung Galaxy Watch Ultra adalah wearables idaman buat mereka yang suka bertualang hingga merasakan adrenalin tinggi sa...

gadget | 09:25 WIB

Realme berhasil mengukir catatan sejarah baru di Indonesia lewat realme C75. Sebab HP Realme itu berhasil memecahkan rek...

gadget | 20:13 WIB

POCO M7 Pro 5G siap meluncur minggu depan, terungkap prosesor yang akan digunakan....

gadget | 12:50 WIB