Hitekno.com - Kekinian, banyak produk pendukung gaya hidup yang dilengkapi berbagai sensor cangih. Huawei telah resmi mengenalkan "bantal pintar" anyar dengan sensor canggih di dalamnya.
Nama bantal pintar Huawei ini cukup panjang, berbanding lurus dengan banyaknya jumlah fitur di dalamnya.
Membawa nama sebagai Huawei Smart Choice MOK PLANET Latex Pillow, bantal tersebut memiliki kemampuan untuk memantau detak jantung hingga laju pernafasan.
Baca Juga: Rilis di Indonesia, Segini Harga Huawei Mate 40 Pro
Perangkat mengadopsi desain inti bantal dua lapis. Huawei Smart Choice MOK Planet mempunyai lapisan inti bantal lateks 9 sentimeter dengan lapisan tambahan 2 sentimeter yang dapat dilepas.
Bantal pintar Huawei ini terbuat dari kolagen lateks alami dari Thailand.
Bahan tersebut diklaim memiliki elastititas yang sangat baik dan dapat berubah secara fleksibel dengan cepat sesuai bentuk kurva leher pengguna.
Baca Juga: Didesain Modern, HUAWEI Watch GT 2 Pro Dibekali Fitur Kesehatan
Dilansir dari Gizmochina, Huawei menjelaskan bahwa produknya ini bisa secara efektif mengurangi tekanan bahu dan leher.
Ketinggian bantal dapat disesuaikan dengan kebiasaan tidur pengguna yang berbeda-beda.
Bantal pintar ini dilengkapi dengan sensor pemantauan non-induktif ultra-tipis yang memiliki berbagai fungsi.
Baca Juga: Tampil Canggih dan Stylish, Huawei X GENTLE MONSTER Eyewear II
Sensor dapat memantau data tidur seperti detak jantung, laju pernapasan, siklus tidur, jumlah gerakan berbaring, berapa kali meninggalkan bantal dan fitur track sleep sepanjang malam.
Terhubung melalui aplikasi Huawei Smart Life, bantal pintar dapat merekam data tidur pengguna.
Aplikasi dapat menghasilkan laporan harian, mingguan, dan bulanan mengenai skor kualitas tidur hingga pola tidur yang perlu dioptimalkan, tanpa melewatkan setiap detail.
Baca Juga: Dirumorkan Pisah dari Leica, Huawei Angkat Bicara
Bantal pintar Huawei masih dijual terbatas di Vmall (channel online resmi Huawei) China dengan banderol 499 yuan atau Rp 1,1 juta. Masih belum diketahui terkait ketersediaan secara global, termasuk ke Indonesia.