Hitekno.com - Nvidia resmi mengumumkan kalau PT. Telkom menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan sistem superkomputer mereka. Yakni Nvidia DGX A100 yang digunakan dalam pengembangan aplikasi computer vision.
Supekomputer Nvidia DGX A100 ini disiapkan untuk pengembangan aplikasi dengan sistem komputer berbasis kecerdasan buatan (AI) dan aplikasi berbasis 5G untuk mendukung dan memajukan bisnis di Telkom.
Sebagai sebuah perusahaan digital, Telkom diwajibkan untuk melakukan riset teknologi lanjutan guna menciptakan value-based economy yang mengedepankan inovasi, serta mempersiapkan menghadapi pasar masa depan.
Baca Juga: Bocoran Benchmark AMD Radeon RX 6800 XT Kalahkan Nvidia GeForce RTX 3080
Untuk mencapai itu, unit Advanced ology & Business Research (ATR) dari Telkom telah membangun sebuah laboratorium untuk inovasi digital atau Digital Innovation Laboratory yang berfokus dalam eksplorasi pengembangan bisnis digital, khususnya untuk berbagai teknologi masa depan yang diperkirakan akan menjadi mainstream dalam 3 hingga 5 tahun mendatang.
Diperlengkapi Nvidia DGX A100, Lab riset ATR dapat mengembangkan aplikasi computer vision serta berbagai solusi terkait AI lainnya untuk memberikan keunggulan dalam persaingan bisnis dengan para kompetitornya.
Fokus utama ATR adalah menjalankan penelitian atau riset terhadap bisnis-bisnis internal yang ada di Telkom, riset teknologi yang ada dalam dalam teknologi digital, pengelolaan Joint Innovation Center, pengelolaan aset laboratorium, dan memberdayai kelompok-kelompok riset teknologi digital.
Baca Juga: Gandeng GSK, Nvidia Gunakan Teknologi AI untuk Penelitian Obat dan Vaksin
ATR saat ini berkonsentrasi dalam teknologi-teknologi AI seperti pemrosesan gambar, natural language processing, pemrosesan teks, pemrosesan video, dan pemrosesan suara.
Pengembangannya akan termasuk mengerjakan kasus untuk teknologi AI tingkat lanjut guna mendukung bisnis Telkom di masa depan, dan mengembangkan berbagai prototipe aplikasi untuk industri vertikal.
"Kami membangun sebuah platform AI yang komprehensif untuk mendukung aktivitas-aktivitas laboratorium ATR kami seperti AI, robotik, otomasi proses robotik, blockchain, AR/VR, bio-signal, dan berbagai laboratorium teknologi tingkat lanjut lainnya," kata Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur, Telkom Digital Business.
Baca Juga: Agar Produksi Siap, Nvidia Undur Peluncuran GeForce RTX 3070
"Dengan Nvidia DGX A100 yang baru ini, kami ingin mempercepat pelatihan model AI, termasuk akselerasi terhadap proses penyelerasan model dan algoritma AI. Kami berharap hasil-hasil dari proses riset ini akan terus memajukan pengembangan produk-produk baru." lanjutnya.
Dengan kinerja AI sebesar 5-petaflop, Nvidia DGX A100 merupakan platform universal untuk semua workload AI. Diperkuat dengan 8 GPU Nvidia A100 Tensor, dan Nvidia Networking yang merupakan perangkat jaringan berkecepatan tinggi.
Platform superkomputer ini memungkinkan perusahaan untuk mengkonsolidasikan training AI, inference dan analitik ke dalam sebuah infrastruktur AI terpadu yang mudah digunakan, termasuk juga akan mendapatkan akses langsung ke para pakar AI dari Nvidia.
Baca Juga: Kucurkan Rp 595 Triliun, Nvidia Akuisisi ARM dari SoftBank
"Sejak peluncurannya di bulan Mei, Nvidia DGX A100 telah menarik banyak minat dari Indonesia, dari negara-negara sekitar, dan dari seluruh dunia dengan mulai digunakannya sistem ini di berbagai industri untuk pekerjaan pengembangan AI," kata Dennis Ang, Director of Enterprise Business for the SEA and ANZ Region, Nvidia.
"Kinerja yang cepat dan sifatnya yang universal memudahkan serta mempercepat para periset dalam mengembangkan solusi-solusi AI. Telkom merupakan contoh yang sangat baik dari sebuah organisasi yang berpikiran maju, yang telah mengadopsi kekuatan DGX A100 guna mengembangkan solusi-solusi AI untuk masa depan." lanjutnya.