Hitekno.com - Bernasib sama dengan Huawei yang masuk daftar hitam perdagangan Amerika Serikat. Kini sub brand Huawei, Honor disebut-sebut akan bernasib sama dan segera tidak lagi bisa mendapat dukungan dari Google.
Beberapa waktu sebelumnya, Huawei memutuskan untuk melepas kepemilikan Honor dengan harapan agar perusahaan tersebut dapat terus menerima dukungan dari Google di masa mendatang.
Sayangnya, harapan Huawei dengan Honor ini justru tidak berjalan mulus. Dalam laporan terbaru, Honor kemungkinan akan bernasib sama dengan vendor HP asal China tersebut.
Baca Juga: Cara Mengatasi iCloud Penuh, Solusi Terbaik untuk Apple User
Dilansir dari Phone Arena, ada 14 perwakilan dari Partai Republik Amerika Serikat yang menginginkan agar Honor masuk dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat yang membuatnya bernasib sama dengan Huawei.
Melalui surat resmi yang dikirim ke Departemen Perdagangan Amerika Serikat, 14 perwakilan Partai Republik ini meminta agar Honor mendapat hal serupa karena masih menjadi bagian dari Huawei.
Dalam keterangan resminya, Departemen Perdagangan Amerika Serikat menyebut bahwa laporan ini masih terus dikaji untuk mengidentifikasi penambahan perusahaan yang masuk dalam daftar hitam perdagangan negara.
Baca Juga: Rekomendasi Tablet RAM 6 GB, Kekinian dan Stylish!
Sebelumnya, Huawei resmi masuk dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat karena dipercaya memiliki kedekatan dengan Partai Komunis yang disebut-sebut mengancam keamanan Nasional.
Usai masuk dalam daftar hitam perdagangan, Huawei tidak lagi bisa mengakses Google bersama Android. Karena hal ini, Huawei jelas saja mendapat kerugian besar-besaran di Amerika Serikat.
Pasalnya, perusahaan asal China ini sudah menghabiskan dana sekitar 12 miliar dolar AS untuk produksi di Amerika Serikat. Tidak hanya itu, Huawei juga sudah menyediakan total 40.000 lapangan kerja di negara ini.
Baca Juga: 8 HP Murah Oppo Rp1 Jutaan, Agustus 2021
Sampai artikel ini dibuat, masih belum ada konfirmasi resmi mengenai nasib akhir Honor yang terancam masuk daftar hitam perdagangan Amerika Serikat layaknya Huawei.