Hitekno.com - Seperti laporan sebelumnya, 1,3 juta dapa pengguna dibobol oleh peretas dari aplikasi eHAC.
Menghadapi kebocoran data ini, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Ma'ruf meminta masyarakat untuk menghapus aplikasi electronic Health Alert Card (eHAC).
Kemenkes meminta pengguna menghapus aplikasi eHAC yang terpisah dari PeduliLindungi. Sebab, eHAC kini sudah terintegrasi langsung di aplikasi PeduliLindungi.
Baca Juga: Aplikasi eHAC Dibobol Peretas, Jutaan Data Pengguna Tersebar
"Pemerintah meminta ke masyarakat untuk menghapus, menghilangkan, atau uninstall aplikasi eHAC yang lama, yang terpisah (dari PeduliLindungi)," kata Anas dalam konferensi pers virtual.
Permintaan ini juga merupakan respons Kemenkes soal kebocoran 1,3 juta data pengguna eHAC di internet. Anas mengklaim, insiden ini terjadi untuk aplikasi lama yang belum terhubung ke PeduliLindungi.
"Aplikasi eHAC yang lama sudah tidak digunakan sejak 2 Juli 2021, sesuai dengan surat edaran dari Kemenkes nomor HK.02.01/MENKES/847/2021 tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan bagi Pengguna Transportasi Udara yang Terintegrasi dengan Aplikasi PeduliLindungi," tutur Anas.
Baca Juga: 2 Penyebab Sertifikat Vaksin Belum Muncul di PeduliLindungi, Ini Solusinya
Anas memaparkan, Kemenkes sudah mulai menggunakan aplikasi PeduliLindungi sejak 2 Juli 2021, di mana eHAC ini sudah terintegrasi dan berada di aplikasi tersebut.
"Sistem yang ada di PeduliLindungi, dalam hal ini eHAC, berbeda dengan sistem yang lama," tambah Anas.
"Jadi sekali lagi saya tegaskan, sistem yang ada di eHAC lama, itu berbeda dengan sistem eHAC yang tergabung di PeduliLindungi. Infrastrukturnya berbeda," kata Anas.
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Capai 31 Juta Pengguna
Lebih lanjut, Anas memastikan bahwa data dari aplikasi eHAC yang sudah ada di PeduliLindungi dijamin aman. Sebab, semua data pengguna sudah dialihkan ke Pusat Data Nasional.
"Untuk eHAC yang ada di PeduliLindungi, servernya ada di Pusat Data Nasional, dan terjamin pengamanannya dari lembaga terkait, baik itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara," klaim Anas.
Itulah laporan kebocoran data pengguna pada aplikasi eHAC. Dan Kemenkes meminta masyarakat untuk menghapus aplikasi ini yang terpisah dari PeduliLindungi. (Suara.com/ Dicky Prastya).
Baca Juga: Cara Buat Akun di Aplikasi PeduliLindungi