Komputer Penambang Bitcoin Berumur Pendek, Setelahnya Jadi Sampah

Selama 12 bulan, limbah elektronik yang dihasilkan dari penambangan Bitcoin mencapai 30.700 ton.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 21 September 2021 | 10:25 WIB
Ilustrasi mesin menambang koin kripto. (PIxabay)

Ilustrasi mesin menambang koin kripto. (PIxabay)

Hitekno.com - Tren cryptocurrency seperti Bitcoin yang meningkat diikuti dengan peningkatan para miner atau penambang aset kripto. Namun perlu diketahui, untuk melakukan penambangan dibutuhkan perlatan seperti komputer.

Tetapi dalam sebuah penelitian baru, terungkap kalau komputer untuk menambang Bitcoin maupun aset kripto lainnya berumur pendek. Bahkan disebut hanya mampu bertahan hingga 1,3 tahun saja.

Riset ini diterbitkan oleh jurnal ilmiah Elsevier. Penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat untuk menambang mata aset kripto (cryptocurrency) menjadi ancaman yang berdampak pada lingkungan.

Baca Juga: Petugas Musnahkan 1069 Alat Mining Bitcoin, Dilindas Rata dengan Tanah

Dikutip dari Livemint, Senin (20/9/2021), komputer miner Bitcoin atau aset kripto lainnya berumur sangat pendek apabila dibandingkan dengan perangkat elektronik lain seperti iPhone.

Selama 12 bulan yang terhitung hingga Mei, limbah elektronik yang dihasilkan dari penambangan cryptocurrency telah mencapai 30.700 ton. Angka ini sebanding dengan jumlah limbah perangkat elektronik yang dihasilkan oleh sebuah negara seperti Belanda.

Komputer penambang koin. (miningrigs.online)
Komputer penambang koin. (miningrigs.online)

Menurut laporan, semakin lama komputer digunakan untuk menambang bitcoin baru, maka kekuatan pemrosesan perangkat tersebut semakin menipis. Itu artinya, semakin banyak nilai bitcoin, maka semakin besar pula jumlah limbah elektronik yang dihasilkan.

Baca Juga: Disangka Ladang Ganja, Polisi Malah Bongkar Tambang Bitcoin Ilegal

Meskipun angka 30.700 ton sangat tinggi, ini masih belum seberapa jika dibandingkan dengan total jumlah limbah elektronik di dunia. Tahun lalu, sampah elektronik dilaporkan mencapai 53,6 juta ton.

Dampak bitcoin maupun mata uang elektronik terhadap lingkungan ini bukan pertama kali mencuat. Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk pernah membuat tweet yang mengkritik bahwa penambangan Bitcoin dan aset kripto lainnya merusak lingkungan.

Musk menganggap bahwa meningkatnya penambangan Bitcoin sejalan dengan penggunaan bahan bakar fosil. Saat itu, ia juga memutuskan bahwa perusahaannya tak lagi menggunakan bitcoin untuk pembayaran mobil Tesla.

Baca Juga: Polisi Bongkar Aksi Curi Listrik untuk Menambang Bitcoin, 127 Rig Diamankan

Itulah laporan terbaru dari hasil penelitian yang mengungkap kalau komputer penambang Bitcoin dan aset kripto lainnya berumur pendek. Dan setelahnya berujung jadi sampah elektronik. (Suara.com/Dicky Prastya).

Berita Terkait
Berita Terkini

Salah satu keunggulan smartphone di tahun depan, tidak hanya kecanggihannya tapi juga bezelnya yang tipis....

gadget | 11:40 WIB

Beredar sebuah gambar yang diduga menggambarkan Redmi Turbo 4 yang akan datang telah bocor di China....

gadget | 10:29 WIB

Samsung Galaxy Watch Ultra adalah wearables idaman buat mereka yang suka bertualang hingga merasakan adrenalin tinggi sa...

gadget | 09:25 WIB

Realme berhasil mengukir catatan sejarah baru di Indonesia lewat realme C75. Sebab HP Realme itu berhasil memecahkan rek...

gadget | 20:13 WIB

POCO M7 Pro 5G siap meluncur minggu depan, terungkap prosesor yang akan digunakan....

gadget | 12:50 WIB