Hitekno.com - Perkembangan smart TV diketahui sangat masif dalam beberapa tahun ke belakang. Petinggi Hisense baru saja membahas tren smart TV dan juga perang harga di dalamnya.
Hisense telah mengenalkan chip GPU AI 8K internal pertama perusahaan pada 11 Januari lalu. Vice President Hisense, Yu Zhitao menjelaskan bahwa industri smart TV global bakal mengalami gelombang besar perubahan tren di tahun-tahun mendatang.
Kualitas gambar acara TV dan fitur streaming langsung yang ditampilkan di layar akan menentukan keputusan pembelian di sisi konsumen.
Baca Juga: 4 Cara Nonton Live Streaming TVRI, Mudah dan Lengkap!
Smart TV di era modern diketahui mampu menampilkan lebih dari 10 miliar warna di layar Full HD, 2K, 4K dan bahkan 8K di segmen ultra premium.
Petinggi Hisense meramalkan masa depan di mana produsen TV berhenti fokus untuk bersaing pada ukuran layar dan jumlah penjualan.
Sebaliknya, mereka bakal berfokus pada Graphics Processing Unit (GPU) dan sistem suara TV karena permintaan konsumen yang berubah di seluruh dunia.
Baca Juga: 4 Smart TV Samsung dengan Layar Luas, Mulai dari 50 Inch
Dilansir dari Gizmochina, Yu menyebut dua alasan penting mengapa Hisense memiliki prediksi tersebut dalam membahas masa depan industri TV.
Alasan pertama adalah bahwa industri TV sudah mencapai batas layar yang lebih besar dan karena produsen TV berperan memainkan perang harga satu sama lain.
Tren smart TV layar besar populer karena bertahun-tahun iklan dari produsen TV mengatakan bahwa TV yang lebih besar memungkinkan pengalaman menonton lebih lengkap.
Baca Juga: Dikira Plastik Anti Gores Pelapis TV, Setelah Dikelupas Malah Gini Hasilnya
Meski begitu, smart TV dengan layar besar memiliki keterbatasan. Ketika layar lebih besar, dan tayangan tidak ditingkatkan ke definisi lebih tinggi, konsumen akan mulai melihat ketidaksempurnaan pada tayangannya.
Itu termasuk resolusi lebih rendah dan warna memudar karena kepadatan piksel yang rendah. Melihat hal tersebut, Yu Zhitao menilai bahwa GPU lebih penting dari sebelumnya untuk meningkatkan pengalaman pelanggan saat menonton smart TV.
Alasan terakhir adalah persaingan sengit namun tidak sehat antar produsen TV, yang oleh Hisense disebut sebagai "perang harga". Sebagai ilustrasi, produsen TV mengiklankan produk mereka sebagai TV layar besar dengan label harga yang terjangkau dan murah.
Baca Juga: Kominfo Janjikan Internet Cepat Setelah Migrasi ke TV Digital Selesai
Tren "layar lebih besar, harga lebih rendah" telah membuat nilai pasar industri smart TV menurun. Ini membuat aliran pendapatan produsen cenderung menjadi lebih rendah, dan juga menghambat inovasi dalam industri smart TV.
Petinggi Hisense menambahkan bahwa apabila industri TV bertransisi ke TV berkualitas (berfokus pada aspek akurasi warna, kualitas layar, dan sistem suara) serta ditambah transisi dari "perang harga tidak sehat" ke "perang nilai yang sehat", maka industri smart TV masih memiliki masa depan yang bersaing di antara produk teknologi lain seperti laptop, tablet dan smartphone.