Batal Diakuisisi Nvidia, ARM Akan Pecat 1.000 Karyawan

Akuisisi Nvidia kepada ARM gagal gegara tidak mendapatkan restu dari regulator di Inggris dan Amerika Serikat.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 17 Maret 2022 | 19:27 WIB
Chip ARM Cortex-A76. (ARM)

Chip ARM Cortex-A76. (ARM)

Hitekno.com - Nvidia gagal mengakuisisi ARM dari tangan SoftBank karena masalah regulasi. Dampaknya, perusahaan desain chip ini bakal melakukan PHK massal.

Dilaporkan Suara.com, Kamis (17/3/2022), ARM berencana memutus hubungan kerja pada 1.000 karyawan mereka setelah gagal diakuisisi Nvidia.

PHK pada 1.000 karyawan ini dinyatakan berefek ke 15 persen dari pegawai ARM.

Baca Juga: Nvidia Gagal Akuisisi ARM, Padahal Sudah Siapkan Dana Rp 574 Triliun

CEO ARM, Rene Haas mengatakan, total pegawai yang akan dipecat bisa mencapai 1.000 orang dari total 6.400 staf di dunia, yang mana 3.500 berada di Inggris.

"Ini adalah masa yang sulit untuk semuanya, jadi saya ingin menjelaskan mengapa kami melakukan ini," kata Rene Haas, dikutip dari GSM Arena, Kamis (17/3/2022).

Untuk sukses dengan peluang yang kami miliki ke depannya, dia menambahkan, pihaknya harus lebih disiplin terkait pengeluaran dan di mana kami berinvestasi.

Baca Juga: Asus Luncurkan Deretan Server Baru, Bersertifikasi NVIDIA untuk Aplikasi AI

"Agar tetap kompetitif, kami perlu menghilangkan duplikasi pekerjaan karena sekarang kami satu ARM. Berhenti mengerjakan hal yang tidak penting untuk kesuksesan di masa depan, dan pikirkan bagaimana kami menyelesaikan pekerjaan," sambungnya.

Logo ARM dan Nvidia. (dok. Nvidia)
Logo ARM dan Nvidia. (dok. Nvidia)

Informasi pemecatan karyawan ini muncul usai Softbank memutuskan batal menjual ARM ke Nvidia. Diketahui kesepakatan ini gagal karena masalah regulasi.

September 2020, Nvidia mengumumkan bakal mengakuisisi perancang chip ARM senilai 40 miliar dolar AS atau Rp 574 triliun.

Baca Juga: Bawa GPU NVIDIA GeForce RTX 3050 Ti, Xiaomi Siap Rilis Laptop Anyar

Kini akuisisi tersebut gagal meskipun kedua perusahaan antusias menyambutnya.

"Saya berharap ARM menjadi arsitektur CPU paling penting dalam dekade berikutnya," kata pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang, dikutip dari Android Authority, Rabu (9/2/2022) lalu.

Pernyataan ini muncul usai regulator di Amerika Serikat dan Eropa menentang rencana akuisisi tersebut.

Baca Juga: Punya Limitasi Mining Baru, Nvidia Bakal Rilis Ulang GeForce RTX 30?

Meskipun gagal, Nvidia dan ARM sepakat untuk terus melanjutkan kerja sama.

Bagaimana nasib ARM selanjutnya setelah gagal diadkuisisi Nvidia? (Suara.com/ Dicky Prastya).

Berita Terkait
Berita Terkini

Salah satu keunggulan smartphone di tahun depan, tidak hanya kecanggihannya tapi juga bezelnya yang tipis....

gadget | 11:40 WIB

Beredar sebuah gambar yang diduga menggambarkan Redmi Turbo 4 yang akan datang telah bocor di China....

gadget | 10:29 WIB

Samsung Galaxy Watch Ultra adalah wearables idaman buat mereka yang suka bertualang hingga merasakan adrenalin tinggi sa...

gadget | 09:25 WIB

Realme berhasil mengukir catatan sejarah baru di Indonesia lewat realme C75. Sebab HP Realme itu berhasil memecahkan rek...

gadget | 20:13 WIB

POCO M7 Pro 5G siap meluncur minggu depan, terungkap prosesor yang akan digunakan....

gadget | 12:50 WIB