Hitekno.com - Samsung sudah mulai mengenalkan Galaxy Movie Studio 2022 pada awal April 2022. Mereka juga merilis web series berjudul My New Rules of Journey yang dibuat menggunakan HP flagship Samsung Galaxy S22 Ultra.
Perlu diketahui, web series menawarkan perjalanan dalam menjelajahi keindahan alam dari Sumba, mulai dari Bukit Tenau, Air Terjun Tanggedu, Pantai Walakiri, hingga pemukiman lokal yang autentik.
Untuk menghadirkan cerita yang benar-benar menyentuh hati penonton, Samsung menggandeng Andri Cung sebagai sutradara dalam web series ini.
Baca Juga: Spesifikasi Vivo Pad, Tablet dengan Layar 2.5K dan Snapdragon 870
Andri sendiri telah mendapat nominasi di berbagai ajang penghargaan bergengsi, mulai dari Piala Citra hingga Vancouver International Film Festival.
Ia mengklaim bahwa Samsung Galaxy S22 Ultra dapat menghasilkan konten dengan kualitas yang tidak kalah dengan kamera profesional.
Andri Cung membagikan deretan tips untuk membuat webseries menggunakan HP flagship Samsung Galaxy S22. Berikut deretan tips dari Andri Cung:
Baca Juga: ONIC Vior Pernah Mau Daftar Pemuda Pancasila, Alasannya Bikin Netizen Salfok
1. Maksimalkan Cinematic Camera Movement untuk Rekam Adegan Bergerak
Salah satu tantangan Andri dalam membuat web series ini adalah latarnya yang di alam. Jadi, Andri perlu banyak merekam dengan kondisi bergerak, mulai dari mengikuti para pemain yang berjalan menjelajahi Sumba, mengikuti para pemain berlarian bersama anak-anak di kampung adat, hingga merekam saat berada di dalam mobil.
Andri memanfaatkan teknologi Cinematic Camera Movement pada Galaxy S22 Utra agar rekaman minim getaran dan stabil.
Baca Juga: Film Adaptasi Game Ghost of Tsushima Sedang Digarap, Ini Penulis Ceritanya
2. Memanfaatkan Fitur Auto Framerate
Tantangan lainnya dari alam Sumba yang dihadapi Andri adalah mataharinya yang cukup terik di mana hal tersebut berpotensi membuat hasil rekaman menjadi overexposure. Namun, Galaxy S22 Ultra 5G punya Auto Framerate untuk mendapatkan tingkat kecerahan yang sesuai ketika merekam, termasuk saat di bawah terik matahari.
Dalam hal ini, Auto Framerate mampu menyesuaikan fps dan shutter speed terhadap kondisi cahaya untuk mendapatkan tingkat kecerahan dan detail yang lebih baik, sehingga bisa mengabadikan alam Sumba yang terbuka, mulai dari Bukit Tenau hingga Pantai Walakiri, dengan begitu epic, klaim Andri.
Baca Juga: Galaxy Movie Studio 2022 Hadirkan Kompetisi Film Pendek, Segini Hadiahnya
3. Maksimalkan Pencahayaan Alami di Malam Hari dengan Nightography
Selain alam, waktu juga menjadi tantangan bagi Andri. “Golden hour itu waktunya sangat pendek sekali karena hanya dalam hitungan menit, momennya bisa hilang,” ucap Andri menceritakan pengalamannya saat mengabadikan momen senja di Sumba.
Untungnya, keberadaan Nightography membantu Andri untuk capture sunset dengan penampilan seindah aslinya dan dengan waktu yang efisien juga.
Fitur Nightography ini pun disebut Andri bisa memungkinkan para filmmaker untuk lebih memaksimalkan pencahayaan alami di lingkungan sekitar, khususnya saat keadaan minim cahaya atau low light.
4. Pakai Mode Pro supaya Lebih Leluasa dalam Merekam
Selama shooting di Sumba, Andri menggunakan Mode Pro untuk merekam, dan menurutnya ini juga menjadi salah satu pilihan yang bisa diterapkan.
Pasalnya, dengan Mode Pro, kita bisa memiliki keleluasaan lebih dalam mengatur ISO, shutter speed, hingga white balance. Terlebih, Mode Pro di Galaxy S22 Ultra juga bisa mengatur mic mana yang akan digunakan untuk menangkap suara, jadi suara yang dihasilkan bisa lebih immersive.
Itulah tadi deretan tips membuat film dan web series menggunakan HP flagship dari sutradara profesional, tertarik mencobanya?