Dianggap Sesatkan Investor soal Penjualan GPU, NVIDIA Kena Denda Rp 79 Miliar

NVIDIA dianggap tak terbuka kepada investor soal dampak penambangan kripto pada penjualan GPU gaming.

Agung Pratnyawan

Posted: Minggu, 08 Mei 2022 | 15:05 WIB
Logo Nvidia. (Nvidia)

Logo Nvidia. (Nvidia)

Hitekno.com - NVIDIA kena denda 5,5 juta dolar AS atau setara 79,7 miliar karena dianggap memberikan informasi yang tidak terbuka kepada investor.

Hukuman ini ditajutkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) kepada produsen chip kartu grafis (GPU) ternama ini.

NVIDIA disebut tak terbuka bahwa penambangan mata uang kripto (Cryptomining) telah berperan penting dalam bisnisnya selama tahun fiskal 2018.

Baca Juga: Nvidia Luncurkan GeForce RTX 3090 Ti, Diklaim Sebagai GPU Paling Kencang

SEC menemukan bahwa penjualan NVIDIA meningkat drastis saat fenomena penambangan kripto meledak pada 2017, khususnya Ethereum (ETH). Akibatnya, GPU semakin langka karena banyaknya permintaan untuk kebutuhan penambangan kripto.

NVIDIA kemudian meluncurkan produk CMP terpisah yang dikhususkan untuk penambangan kripto demi memasok lebih banyak GPU ke para gamers. Namun beberapa karyawan mengetahui bahwa GPU gaming masih banyak dipakai untuk penambang.

"Staf penjualan perusahaan, khususnya di China, melaporkan apa yang mereka yakini sebagai peningkatan signifikan dalam permintaan GPU Gaming sebagai hasil dari penambangan kripto," dikutip dari The Verge, Minggu (8/5/2022).

Baca Juga: Batal Diakuisisi Nvidia, ARM Akan Pecat 1.000 Karyawan

Dikarenakan sifat mata uang kripto yang boom-and-bust, itu berarti angka penjualan NVIDIA tidak berefek ke jangka panjang. Alhasil investasi ke perusahaan jadi lebih berisiko.

Nvidia Tegra X1. (Nvidia)
Nvidia Tegra X1. (Nvidia)

"Analis dan investor NVIDIA tertarik untuk memahami sejauh mana pendapatan perusahaan dari sektor gaming dipengaruhi penambangan kripto," tuduh SEC.

Sayangnya NVIDIA tidak menyebut penjualan dari penambangan kripto sebagai salah satu faktor kesuksesan divisi game-nya. Padahal kripto justru berperan penting dalam bisnis NVIDIA.

Baca Juga: Nvidia Gagal Akuisisi ARM, Padahal Sudah Siapkan Dana Rp 574 Triliun

Terbukti pada 2018, melemahnya kripto dan pasar China menyebabkan perusahaan memotong proyeksi pendapatan kuartalnya sebesar 500 juta dolar AS (Rp 7,2 triliun). Hal ini kemudian memicu gugatan para pemegang saham NVIDIA.

"Tidak terbukanya NVIDIA membuat investor kehilangan informasi penting untuk mengevaluasi bisnis perusahaan di pasar utama," kata Head Crypto Assets and Cyber Unit SEC, Kristina Littman.

"Semua emiten, termasuk yang mengejar peluang dengan melibatkan teknologi baru, harus memastikan bahwa pemberitahuan mereka tepat waktu, lengkap, dan akurat," jelasnya.

Baca Juga: Asus Luncurkan Deretan Server Baru, Bersertifikasi NVIDIA untuk Aplikasi AI

Itulah laporan terkini dari NVIDIA yang kena denda karena dianggap tidak terbuka kepada Investor terkait dampak penjualan GPU gaming karena tren penambangan kripto. (Suara.com/ Dicky Prastya).

Berita Terkait
Berita Terkini

Penjualan ini menjadi bukti nyata kalau POCO Fans memang luar biasa....

gadget | 11:13 WIB

Cek seperti apa kartu grafis AMD Radeon RX 9070 dan AMD Radeon RX 9070 XT dari ASUS....

gadget | 17:40 WIB

Menurut bocoran terbaru, Samsung Galaxy Z Flip 7 mendatang akan dilengkapi dengan baterai lebih besar dibandingkan penda...

gadget | 10:55 WIB

Booth Xiaomi pada MWC 2025 menampilkan Xiaomi 15 Series dan Xiaomi Pad 7 Series yang baru diluncurkan dengan dukungan Xi...

gadget | 11:22 WIB

TECNO, merek teknologi inovatif yang berbasis pada AI, meluncurkan SPARK Slim di MWC 2025, sebuah smartphone konsep ultr...

gadget | 04:00 WIB