Pasar Smartphone Global Diprediksi Menurun pada 2022, Ini Penyebabnya

TrendForce memperkirakan terjadinya penurunan pasar signifikan di China karena pandemi.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Kamis, 12 Mei 2022 | 14:18 WIB
Ilustrasi smartphone. (Pixabay/ Geralt)

Ilustrasi smartphone. (Pixabay/ Geralt)

Hitekno.com - Firma riset TrendForce baru saja menerbitkan penelitian mengenai prediksi pengiriman smartphone pada 2022. Mereka memperkirakan bahwa pasar smartphone global akan mengalami penurunan.

Terdapat dua faktor utama yang disebutkan yaitu pandemi di China dan inflasi. TrendForce memprediksi bahwa produksi smartphone global di tahun ini bisa mencapai 1,333 miliar unit.

Angka tersebut masih bisa turun apabila terdapat krisis di perekonomian. TrendForce menunjukkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina akan memperburuk masalah inflasi global.

Inflasi yang tinggi berefek pada pendapatan pribadi yang menyusut sehingga menyebakan pengurangan anggaran pembelian ponsel.

Menurut TrendForce, salah satu alasan utama kinerja pasar tidak mengesankan adalah lockdown yang terjadi di China. Ini memengaruhi ekonomi secara umum dan mengakibatkan lebih sedikit orang yang membeli smartphone baru.

Ilustrasi smartphone Oppo. (Oppo)
Ilustrasi smartphone. (Oppo)

China diprediksi mengalami penurunan pasar smartphone sebesar 13 persen. Penurunan pembelian di China turut memengaruhi pasar global mengingat Negera Tirai Bambu itu adalah konsumen terbesar dunia.

Dikutip dari GSMArena, pasar smartphone global akan sangat menantang pada semester kedua 2022. Mereka memperkirakan bahwa China tetap menjadi pasar yang paling signifikan, tetapi akan menyusut dari 24,2 persen menjadi 21,1 persen.

India menempati posisi kedua pengiriman ponsel terbanyak dengan pangsa pasar 13,1 persen. Amerika Serikat berada pada peringkat ketiga dengan pangsa pasar 11 persen.

"Secara keseluruhan, pangsa pasar penjualan smartphone China masih menempati urutan pertama di dunia. Tetapi karena dampak pandemi, pangsa pasarnya telah turun dari 24,2 persen tahun lalu menjadi 21,1 persen di tahun ini. Sementara perkiraan total pengiriman turun dari 325 juta unit di tahun lalu menjadi 283 juta unit. Penurunan tahunan sekitar 12,9 persen," tulis Trendforce dalam laman resminya.

Kebijakan ketat "nol-COVID" di China membuat ekonomi tertekan sehingga permintaan smartphone juga menurun. Inflasi akibat perang Rusia - Ukraina dan pandemi di China diprediksi membuat berbagai masalah di sektor ekonomi hingga saluran distribusi yang mengakibatkan penurunan pasar smartphone global, klaim TrendForce.

Berita Terkait
Berita Terkini

Vivo Y19s ini hadir sebagai HP murahdengan baterai besar dan durabilitas tinggi....

gadget | 15:19 WIB

Vivo V40 Lite 4G dibekali kamera handal, performa solid dan harga yang sesuai....

gadget | 18:00 WIB

Instax Mini Evo spesial ini punya dua pilihan warna diantaranya, Titanium Gold dan Dark Silver....

gadget | 21:43 WIB

Cek berapa harga Vivo V40 Lite 5G untuk varian 12 GB + 512 GB....

gadget | 12:12 WIB

Advan TBOOK dibekali prosesor Intel Celeron N100, diklaim handal untuk keperluan mahasiswa dan pelajar....

gadget | 19:01 WIB