Hitekno.com - Ternyata begini cara kerja layar lipat yang belakangan ini jadi tren di beberapa smartphone kelas atas dunia. Beberapa HP layar lipat kini telah ditemukan di pasaran.
Seperti diketahui, perkambangan smartphone semakin baik saja sejak beberapa tahun terakhir. Dari mulai smartphone yang belum berwarna, berwarna, sentuh, lengkung hingga sekarang lipat.
Samsung dan ZTE menjadi dua produsen smartphone yang sudah mengunakan teknologi layar lipat di beberapa produk mereka. Bahkan sudah ada beberapa generasi HP layar lipat dari Samsung.
Baca Juga: Apple Mulai Uji Coba HP Layar Lipat, Kapan Rilis?
Teknologi ini tentunya membuat banyak orang bertanya-tanya. Bagaimana sih sebenarnya cara kerja layar lipat itu?
Berikut ini tim Hitekno.com telah merangkum jawabannya seperti dilansir dari Android Authority:
Cara kerja layar biasa dan layar lengkung
Baca Juga: Harga Lebih Murah, Oppo Siapkan HP Layar Lipat Baru
Sebelum sampai ke teknologi layar lipat, ada baiknya kita memahami dahulu bagaimana cara kerja layar biasa.
Sederhananya, ada jutaan bintik/pixel warna bergabung membentuk gambar yang kita lihat di layar.
Ada berbagai teknologi lain yang bisa menghasilkan berbagai tampilan yang kita lihat di luar sana, termasuk LCD, OLED, dan, yang terbaru, micro-LED dan mini-LED.
Baca Juga: HP Layar Lipat Huawei Mate Xs 2 Resmi Dirilis, Harganya Tembus Rp 21 Juta
Semua bintik warna itu berada di atas lapisan bahan yang disebut substrat. Selama bertahun-tahun, substrat telah menjadi lembaran kaca tipis, kaca kaku dan rapuh, yang hanya bisa kita lenturkan sebelum pecah.
Kemudian selama dekade terakhir, produsen layar memproduksi substrat layar yang terbuat dari plastik fleksibel yang dapat ditekuk tanpa patah.
Layar berbasis plastik memungkinkan pembuatan Smartphone pertama dengan layar melengkung, seperti Samsung Galaxy Note Edge tahun 2014.
Baca Juga: Samsung Siap Rilis HP Layar Lipat Baru, Jadi Seri Lite?
Seiring kemajuan teknologi, pembuat tampilan menemukan cara untuk meningkatkan tingkat kelenturan dalam layar. Di sinilah konsep layar lipat itu mulai muncul.
Setelah melakukan serangkaikan penelitian, akhirnya tercipta juga layar lipat yang bisa kita lihat sekarang yang bentuknya mirip seperti selembar kertas.
Cara Kerja Layar Lipat
Sebelum kita melihat masing-masing komponen layar lipat, penting untuk dicatat bahwa semua layar lipat yang kita semua lihat di pasaran saat ini adalah jenis OLED.
Layar OLED tidak memiliki lampu latar seperti LCD, sebagai gantinya piksel itu sendiri memancarkan cahaya saat smartphone dihidupkan.
Karena itu, OLED dapat dibuat sekitar 30% lebih tipis dan lebih ringan daripada LCD. Meski demikian, layar lipat ini memiliki beberapa lapisan dengan fungsinya sendiri-sendiri.
Berikut ini adalah lapisan-lapisan yang ada di layar lipat:
Lapisan substrat: Disebut juga papan, ini adalah dasar layar, yang mendukung semua lapisan lainnya.
Pada layar fleksibel/lipat, substrat terbuat dari plastik atau, yang lebih jarang, logam.
Sebagian besar perangkat layar fleksibel saat ini menggunakan substrat yang terbuat dari plastik polimer yang disebut polimida (PI).
Selain fleksibel dan isolasi, polimida memiliki kekuatan mekanik yang tinggi dan stabilitas termal.
Lapisan TFT: Lapisan ini diterapkan di atas substrat fleksibel, lapisan TFT (transistor film tipis) mengontrol pengiriman daya ke setiap piksel.
Anggap saja tugasnya adalah sebagai "jaringan listrik" yang menghubungkan semua piksel di layar.
Pada layar OLED, tidak seperti pada LCD, setiap piksel dapat dikontrol secara individual, memungkinkan tingkat kontras yang tinggi dan konsumsi daya yang lebih rendah.
Lapisan OLED: Ini adalah ;apisan pemancar cahaya, terdiri dari piksel individu, yang masing-masing terdiri dari subpiksel merah, hijau, dan biru.
Setiap piksel dapat mencapai warna dan luminositas tertentu dengan memvariasikan jumlah daya yang diterima subpikselnya.
Pada gilirannya, piksel bergabung untuk membentuk gambar yang kita lihat di layar.
Lapisan OLED terbuat dari beberapa sub-lapisan, termasuk katoda, anoda, dan lapisan bahan pemancar cahaya organik yang diapit di antara mereka.
Lapisan penutup: Juga disebut lapisan enkapsulasi, ini adalah lapisan yang menyegel dan melindungi lapisan lainnya.
Lapisan penutup merupakan lapisan yang disentuh pengguna saat mereka berinteraksi dengan layar lipat.
Dalam hal bahan, pilihan yang lebih murah adalah polimida (sama seperti substrat), sementara baru-baru ini, kami telah melihat produsen mengadopsi kaca ultra-tipis (UTG).
UTG lebih keras dari plastik dan terasa lebih seperti kaca biasa, namun tetap bisa ditekuk. UTG adalah yang digunakan Samsung pada Z Flip dan Z Fold terbaru.
Itulah penjelasan ringkas tentang cara kerja layar lipat di smartphone yang mungkin perlu kamu tahu. Apakah berminat untuk membeli HP layar lipat?