Hitekno.com - Ketika berbicara tentang ponsel pintar, beberapa di antara kamu tentu akan menyebut iPhone, Redmi, Realme, Oppo dan Vivo.
Sebab selama ini, produk-produk itulah yang merajai pasar ponsel pintar Indonesia. Apalagi jika berbicara tentang produk asal China.
Redmi, Realme, Oppo dan Vivo selalu menjadi andalan ketika seseorang ingin HP murah tapi dengan kualitas bersaing.
Baca Juga: Oppo Find N2 Flip Resmi Meluncur, Pesaing Galaxy Z Flip dengan Layar Cover Besar
Produk-produk ini juga sudah lolos bea cukai dan aturan pemerintah Indonesia untuk kemudian dipasarkan dan dijual di tanah air.
Memang, belakangan ini pemerintah sedikit ketat soal produk smartphone yang dijual. Masyarakat yang membeli ponsel tak resmi akan mendapat "hukuman" berupa pemblokiran.
Berdasarkan Pasal 10 Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Pembatasan Akses Layanan Telekomunikasi Seluler, Pembatasan/Pemblokiran tersebut tidak akan mempengaruhi smartphone yang digunakan oleh para penjelajah internasional, termasuk turis asing yang tinggal di dalam negeri selama kurang dari 30 hari.
Baca Juga: Cara Restart iPhone Paling Aman untuk Semua Seri
Namun, pengunjung asing yang berencana menghabiskan lebih dari 30 hari di Indonesia akan diminta untuk mendaftarkan nomor IMEI smartphone mereka ke Sistem Informasi Database IMEI Nasional.
Ya, memang. Ada beberapa ponsel yang secara resmi tidak dijual dijual di Indonesia. Dengan kata lain, produsen dari ponsel-ponsel berikut ini tidak masuk secara resmi ke tanah air.
Jika kamu penasaran produsen HP apa saja itu, cek informasi yang telah dirangkum tim Hitekno.com berikut ini.
Deretan produsen HP ciamik yang tidak masuk secara resmi ke Indonesia:
1. Google
Google terkenal dengan brand HP Google Pixelnya. Mengenai soal penjualan ponsel Google Pixel, ternyata ada alasan tersendiri kenapa google pixel tidak masuk indonesia ini dijual secara resmi.
Seperti yang sudah diberitakan HiTekno, ada salah satu fitur yang bernama Motion Sense yang bekerja seperti radar tertanam pada ponsel Google Pixel.
Fitur ini telah dianggap sebagai penyebab masalah kurang diterimanya ponsel Google Pixel pada beberapa negara. Sementara itu, ada lisensi spektrum pada fitur tersebut yang bekerja melalui frekuensi 60 GHz.
Untuk bisa menggunakan fitur itu pada sebuah ponsel yang dijual pada beberapa negara tujuan. Bahkan, ada produsen/vendor harus meminta izin kepada negara tujuan pasar.
2. Sony
Tak seperti ponsel China, produsen HP Sony sangat fokus pada kualitas. Namun hal ini justru menjadi blunder buat mereka.
Pasar Brasil, India, Indonesia dan China telah menunjukkan minat pada smartphone "lebih murah" dalam beberapa tahun terakhir.
Banyak pabrikan baru muncul di pasar ini untuk memasok smartphone murah. Hal ini membuat Sony memiliki dua pilihan, baik untuk menurunkan harga gadget mereka atau keluar dari balapan. Sony telah memilih opsi kedua.
3. Motorola
Pada awal boomingnya ponsel pintar, Motorola sempat mengeluarkan beberapa produk andalan mereka. Akan tetapi semakin lama, produk-produk buatan perusahaan ini hilang bak ditelan zaman.
Karn Chauhan, Analis Riset di Counterpoint Research mengatakan jika Motorola kalah saing dengan ponsel murah asal China.
"Pengiriman Motorola menurun karena portofolio produk Realme dan Xiaomi yang kompetitif . Motorola tidak menyegarkan portofolionya dibandingkan dengan pemain China lainnya yang menawarkan spesifikasi lebih baik dengan harga bersaing," Karn Chauhan.
4. OnePlus
Sama seperti Sony, OnePlus juga terlalu fokus pada kualitas. Hal ini membuat banyak produk mereka dijual dengan harga yang relatif lebih mahal.
Meski demikian, secara garis besar, perbedaan beberapa ponsel besutan OnePlus ini hampir mirip dengan spesifikasi HP China yang dijual dengan harga yang lebih murah.
Mengacu pada alasan ini, jelas OnePlus tidak bisa bersaing di pasar Indonesia dan memilih mundur dari persaingan.
5. Nothing
Nothing adalah perusahaan yang didirikan oleh mantan pendiri OnePlus, Carl Pei, pada pertengahan tahun 2022 ini.
Meski demikian, Nothing Phone 1 langsung mendapat cibiran dari pecinta gadget Indonesia karena dianggap kurang dalam hal prosesor dan desain.
Selain itu, salah satu yang cukup jadi pertimbangan pengguna adalah layanan purna jualnya.
Layanan purna jual adalah salah satu faktor terpenting yang perlu kamu pertimbangkan sebelum membeli ponsel.
Namun sayang, di Indonesia sendiri belum ada service center untuk HP Nothing ini. Selain itu, Nothing juga diragukan karena dianggap sebagai merek yang belum terbukti.