Hitekno.com - Huawei telah mengklaim berhasil melewati embargo atau larangan dari Amerika Serikat (AS). Bagaimana embargo AS sempat berdampak besar pada perusahaan asal China ini.
Di saat Huawei tengah merangkak jadi merek smartphone terbesar di dunia, tiba-tiba harus mendapati larangan atau embargo AS.
Masih sempat bertahan jadi produsen smartphone nomor 1 di dunia, Huawei awalnya masih bisa bertahan dari embargo AS.
Baca Juga: Penjualan Mulai Positif, Huawei Bak Kebal dari Sanksi AS
Namun perlahan Huawei mulai terus menurun dari pasar smartphone dunia, terutama di pasar Amerika dan sejumlah negara barat.
Huawei Menghentikan Penurunan Pendatan
Paling baru, laporan Huawei mengklaim kalau perusahaan asal China ini telah melampaui embargo AS. Huawai telah mengumumkan perkiraan penjualan terbarunya selama beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Huawei Rilis Kacamata Pintar, Tawarkan Layar Virtual 120 Inci
Menurut pernyataannya sendiri, perusahaan tersebut berasumsi bahwa penjualan akan berada pada level tahun sebelumnya.
Pada saat yang sama, ketua grup tersebut mengatakan bahwa penurunan pendapatan yang terus berlanjut sejak sanksi AS diberlakukan, telah berhasil dihentikan.
Embargo AS Jadi New Normal
Baca Juga: Susul Huawei dan Apple, Samsung Siap Hadirkan Sistem Komunikasi ke Satelit pada Galaxy S23
Embargo AS kini telah menjadi "normal baru" untuk Huawei. CEO Eric Xu memberikan catatan positif dalam sebuah surat kepada karyawan.
Namun, Xu tidak mengatakan apapun tentang keuntungan Huawei. Jadi, tidak jelas apakah itu akan mendapat untung atau rugi.
Mungkin baru akan jelas dalam beberapa bulan karena Huawei tidak akan mempublikasikan angka bisnisnya sepanjang 2022 hingga musim semi 2023.
Sanksi AS, Huawei Tidak Bisa Menggunakan Teknologi AS
Dilansir laman Gizchina, Senin (2/1/2023), Huawei telah mengalami penurunan penjualan yang sangat besar sejak sanksi AS diberlakukan.
Amerika melarang perusahaannya memasok perusahaan China dengan produk yang dikembangkan atau diproduksi menggunakan teknologi AS.
Tentu saja, penjualan tidak lagi pada level yang sama seperti sebelum embargo AS dimulai.
Bagaimanapun, Huawei telah berkali-kali mengubah area bisnisnya. Contohnya adalah Huawei tidak dapat lagi menjual ponsel berkemampuan 5G dengan mereknya sendiri.
Tetapi perusahaan tersebut sekarang bertindak sebagai pemberi lisensi untuk desain perangkat keras, seperti yang baru-baru ini terlihat pada contoh mantan merek Prancis Wiko.
Wiko 5G, ponsel Huawei Nova 9 SE yang diganti namanya mendukung 5G dan tersedia di China.
Itulah klaim terbaru Huawei yang mengaku telah sukses melewati embargo AS dan siap melaju lagi. (Suara.com/ Dythia Novianty)