Hitekno.com - WhatsApp dan Telegram saling bersaing dalam industri aplikasi dan layanan chat. Jika biasanya Telegram yang rajin sindir WhatsApp, kini kebalikannya.
Yakni Will Cathcart, kepala WhatsApp di Meta (induk perusahaannya) menyampaikan sindirannya kepada WhatsApp.
Kepala WhatsApp ini mengutip sebuah artikel dari Wired dan kritiknya sendiri terhadap implementasi enkripsi end-to-end (E2EE) yang digunakan Telegram.
Baca Juga: 5 Cara Jualan Online di Telegram, Ini Strategi untuk Raih Cuan Besar di Tahun 2023
Menurut Will Cathcart, implementasi enkripsi E2EE yang dilakukan Telegram tersebut belum diverifikasi secara independen dan masih ada kekurangannya.
Dia menyebutkan misalkan, tidak diaktifkan secara default dan E2EE tidak tersedia untuk obrolan grup (karena masalah yang ditimbulkannya saat mencadangkan data Anda, menurut Telegram itu sendiri).
Dilansir laman GSM Arena, Rabu (15/2/2023), tim Telegram memiliki kritik tersendiri terhadap WhatsApp.
Baca Juga: Cara Kirim Pesan Rahasia pakai Telegram, Bisa di Android dan iOS
Misalnya, opsi untuk mencadangkan obrolan ke Google Drive secara efektif menonaktifkan enkripsi karena cadangan tidak dienkripsi dan lembaga pemerintah dapat mengajukan petisi ke Google untuk data tersebut, bukan WhatsApp.
Tentu saja, kedua belah pihak berkepentingan untuk mengklaim bahwa layanan mereka lebih unggul dari yang lain.
Baca Juga: Belum Habis Inovasinya, Telegram Siapkan Sederet Pembaruan Canggih
Artikel Wired itu juga patut dibaca, ia menceritakan beberapa contoh otoritas Rusia yang tampaknya memiliki akses ke obrolan rahasia Telegram.
Terlebih lagi, API lokasi Telegram disebut cacat mungkin telah memberikan lokasi pengguna hingga sekitar radius 3km/2mi.
Telegram mengerjakan ulang API tetapi mungkin tidak benar-benar memperbaiki masalah ini.
Baca Juga: Telegram Didenda oleh Pemerintah Brasil, Ini Sebabnya
Itulah sindiran terbaru petinggi WhatsApp kepada Telegram soal implementasi enkripsi E2EE yang dianggap belum terverifikasi. (Suara.com/ Dythia Novianty)