Hitekno.com - Raksasa smartphone China Vivo dilaporkan berencana untuk mengintegrasikan sub-merek populernya iQOO ke dalam operasi bisnis intinya, dalam sebuah langkah yang dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
Menurut laporan terbaru dari dari Gizmochina, Vivo dan iQOO telah berbagi beberapa sumber daya seperti R&D, rantai pasokan, dan pengadaan media di masa lalu, tetapi telah beroperasi secara independen di berbagai bidang seperti perencanaan, strategi media, dan e-commerce.
Langkah baru ini akan melibatkan penggabungan tim branding dan bisnis online iQOO dengan tim Vivo yang ada, meskipun tidak jelas apakah iQOO akan mempertahankan unit bisnis yang terpisah. Menurut seorang sumber dari Vivo, manajemen senior telah membahas kemungkinan menghilangkan toko dan konter independen iQOO.
Baca Juga: Vivo T2 5G Diprediksi Rilis Bulan Depan, Ini Bocoran Spesifikasinya
Menurut data terbaru dari CINNO Research, lima merek smartphone mainstream teratas di pasar China semuanya mengalami pertumbuhan negatif pada Januari, dengan kisaran penurunan antara 4,2% dan 23,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Di antara kubu Android, hanya penurunan penjualan Xiaomi yang lebih kecil dari penurunan keseluruhan di pasar smartphone.
OPPO, Honor, dan Vivo semuanya mengalami penurunan penjualan yang signifikan, dengan penurunan masing-masing sebesar 13,5%, 19,2%, dan 23,5%. Vivo (tidak termasuk iQOO) saat ini adalah pemain terbesar kelima di pasar smartphone Cina.
Integrasi iQOO ke dalam operasi Vivo dapat membantu perusahaan mengkonsolidasikan sumber dayanya dan meningkatkan posisi kompetitifnya di pasar. Namun, masih harus dilihat bagaimana hal ini akan mempengaruhi strategi produk dan branding kedua merek ke depan. Vivo dan iQOO belum menanggapi laporan tersebut.
Baca Juga: 12 Kode Redeem FF 29 Maret 2023 Terbaru, Buruan Klaim Hadiahnya