Hitekno.com - Laba kuartalan Samsung Electronics diprediksi mengalami penurunan tajam pada Q1 2023. Menurut analis, laba Samsung menurun karena perlambatan ekonomi global serta melimpahnya stok chip di pasar internasional.
Analis IBK Investment & Securities Kim Woon-ho, mengungkap bahwa perusahaan memperoleh keuntungan signifikan dari Samsung Galaxy S23 series.
Meski divisi ponsel meraup profit, namun perusahaan kehilangan potensi pendapatan pada divisi lain.
Baca Juga: Penampakan Tablet Vivo Pad 2 Bocor ke Publik, Diprediksi Bawa RAM hingga 16 GB
Divisi chip milik Samsung kemungkinan mencatat kerugian kuartalan lebih dari 3 triliun won (2,3 miliar dolar AS) atau Rp 34 triliun.
Perusahaan belum mengumumkan laporan keuangan pada Q1 2023. Laporan resmi diharapkan muncul pada Jumat (06/04/2023) pekan ini.
Meski laporan keuangan belum terungkap ke publik, banyak analis memperkirakan bahwa Samsung akan mengalami penurunan laba cukup besar.
Baca Juga: Jajaran Samsung TV 2023 Tawarkan Kualitas Gambar dan Fitur Canggih
Laba operasional kemungkinan turun menjadi 1,08 triliun won atau Rp 12,2 triliun pada kuartal yang berakhir pada 31 Maret, menurut Refinitiv SmartEstimate.
Itu terendah sejak laba 590 miliar won pada kuartal pertama 2009. Sebagai pembanding, Samsung meraih laba operasi sebesar 14,2 triliun won pada tahun lalu.
Ini berarti laba kuartalan Samsung turun ke level terendah dalam 14 tahun terakhir.
Baca Juga: Harga HP Samsung Terbaru April 2023, Lengkap Semua Seri
Dikutip dari NDTV, harga chip memori DRAM, yang banyak digunakan di smartphone, PC, dan server, anjlok sekitar 20 persen selama kuartal tersebut.
Sementara harga chip flash NAND yang digunakan dalam penyimpanan data turun sekitar 10 persen menjadi 15 persen, menurut data TrendForce.
Klien termasuk operator pusat data, ponsel pintar dan pembuat komputer pribadi menahan diri untuk tidak membeli chip baru dan malah menghabiskan persediaan.
Baca Juga: Perbandingan Spesifikasi Samsung Galaxy A54 5G vs Oppo Reno8 T 5G, Pilih Mana?
Permintaan konsumen untuk perangkat teknologi lesu karena inflasi dan melambatnya perekonomian global.
Pada bulan Februari, Samsung Electronics berencana untuk meminjam 20 triliun won dari unit Samsung Display untuk digunakan sebagai dana operasional hingga Agustus 2025.
Laba operasional di bisnis seluler Samsung kemungkinan turun 9 persen menjadi 3,46 triliun won pada kuartal yang berakhir Maret 2023.