Hitekno.com - Harga pembelian dalam aplikasi menjadi faktor penting dalam strategi pengembangan produk, namun tidak selalu mudah untuk menentukan harga yang tepat.
Terkadang, harga yang terlalu tinggi dapat menakutkan calon pelanggan, sedangkan harga yang terlalu rendah dapat menghasilkan laba yang tipis dan tidak berkelanjutan.
Dilansir dari Android Police, Tim Google Play telah memperhatikan tantangan ini dan membangun alat baru untuk memungkinkan para pengembang melakukan A/B testing pada harga pembelian dalam aplikasi.
Google telah lama menggunakan A/B testing dalam aplikasinya sendiri untuk mengevaluasi seberapa baik respons pengguna terhadap perubahan fitur dan antarmuka.
Ini adalah proses yang cukup sederhana di mana orang-orang berbeda disajikan dengan pengalaman yang sedikit berbeda, dan analisis digunakan untuk menentukan efektivitas setiap versi.
Dengan kemampuan baru untuk melakukan A/B testing untuk pembelian dalam aplikasi, pengembang dapat mencoba harga yang berbeda untuk item tertentu, dan Google Play akan melacak metrik seperti pendapatan yang dihasilkan, rasio pembeli, pesanan, dan rata-rata pendapatan per pengguna yang membayar.
Baca Juga: R7 Jelaskan Alasan Zeys Pilih Mainkan Dreams daripada Kiboy di SEA Games 2023 Nomor Mobile Legends
Setiap pengujian dapat disesuaikan dengan pasar tertentu, sehingga pengembang dapat secara selektif mengoptimalkan setiap daerah. Semua hal bisa dijalankan langsung dari Play Console, sehingga pengujian dapat dilakukan tanpa melakukan perubahan kode.
Eksperimen harga belum diluncurkan, namun fitur ini direncanakan akan diluncurkan ke Play Console dalam beberapa minggu mendatang. Sementara itu, pengembang diharapkan untuk memeriksa kursus Play Academy untuk panduan tentang menjalankan uji coba harga.
Bagi pengguna, mungkin saat yang tepat untuk membuat catatan mental tentang harga pembelian dalam aplikasi game dan aplikasi favorit Anda, hanya untuk jaga-jaga jika harganya turun di masa depan.